Penandatanganan itu dilaksanakan di Gedung Daerah Riau, Jl Diponegoro Pekanbaru, Rabu (2/4/2014). Hadir dalam acara penyerahan kelanjutan penanggulangan asap dipimpin Kepala BNPB Syamsul Maarif, Gubernur Riau Annas Maamun dan perwakilan 12 kabupaten dan kota se-Riau. Ditambah jajaran Polres dan Kodim.
Penandatangan fakta integeritas ini menyusul berakhirnya masa tanggap darurat yang telah diberikan Presiden SBY pada 4 April. Dengan demikian, masalah penanganan kebakaran hutan dan penanggulangannya diserahkan ke daerah.
"Saya ucapkan terima kasih atas kerjasamanya selama ini dengan pemda di Riau dalam penanggulangan bencana asap. Selanjutnya untuk antisipasi dan penanggulangannya kita serahkan ke daerah," kata Syamsul Maarif.
Syamsul menjelaskan, kini kondisi Riau sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Kualitas udara secara umum sudah level baik dan sedang.
"Dengan demikian, maka tugas penanggulangan dan antisipasi bencana asap ini kami serahkan ke daerah. Namun demikian kita dari BNPB tetap akan memberikan pendampingan. 1.000 Prajurit TNI akan ditarik dan kembali ke markas di Jakarta," kata Syamsul Maarif.
Sementara itu, juru bicara Satgas Tanggap Darurat, Kolonel Bernandus Robert kepada detikcom mengatakan, saat ini secara umum asap sudah bisa teratasi dengan baik. Keberhasilan itu bisa ditandai, kualitas udara yang terus membaik.
"Tidak ada lagi sekolah yang diliburkan, aktivitas bandara yang sempat tutup, kini sudah berjalan normal. Masyarakat yang terserah penyakit juga sudah menurun drastis," kata Robert.
Keberhasilan Satgas Tanggap Darurat tentunya membuat lega masyarakat Riau secara keseluruhan. Di mana selama 2 bulan, langit Riau dikepung asap pekat imbas dari kebakaran lahan.
"Kami terima kasih kepada TNI yang sudah berjibaku memadamkan api di Riau. Tentunya kita juga berharap, jangan terulang lagi kasus yang sama," kata Bangun Sitepu, warga Jl Adi Sucipto Pekanbaru.
(cha/try)