"Saya hanya menilai dari sisi akademisnya. Benar dia lulusan terbaik Fakultas Farmasi. Saya bilang dia memang cerdas dari akademiknya," kata Pembantu Dekan I Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman, Arsyid Ibrahim, dalam perbincangan bersama detikcom di ruangannya, Rabu (2/4/2014).
Arsyid menerangkan, bahkan pada saat wisuda Sabtu (29/3) lalu, Agnes memberikan kata sambutannya untuk pelepasan alumni Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman. Kabar menghilangnya Agnes tentu membuatnya terkejut.
"Dalam acara wisuda, dia beri sambutan pelepasan alumni. Ada kabar dia hilang, kaget juga ada apa," ujar Arsyid.
Arsyid menepis munculnya anggapan dan penilaian, menghilangnya Agnes dari Plaza Mulia pada hari itu disebabkan adanya persoalan dalam penyusunan skripsinya. Arsyid memastikan Agnes sebagai mahasiswi yang cerdas tidak menemui persoalan dalam penyusunan skripsinya.
"Tidak, tidak ada masalah. Logikanya, kalau ada persoalan dalam akademis, kuliahnya tidak akan selesai. Kan begitu?" tambah Arsyid menegaskan.
Masih ditemui di Gedung Fakultas Farmasi, penilaian terhadap Agnes sebagai sosok yang pandai juga dilontarkan rekan mahasiswi satu angkatannya, Rini. Rini saat ditemui detikcom, sedang bertiga bersama teman-teman seangkatan lainnya. Meski tidak berpanjang lebar, Rini dan teman-temannya masih sempat berbicara.
"Sehari-hari dia (Agnes Eka Saputri) ceria saja. Dia anaknya ramah dan baik kok. Sering berjalan ramai-ramai, bareng-bareng. Tidak, tidak pernah terlihat menyendiri," kata Rini.
"Dia dapat lulusan terbaik pertama ya nggak kaget lagi. Memang dia anaknya pintar. Waktu dengar kabar dia menghilang, pastinya kaget, nggak percya dan nggak nyangka saja. Waktu terima broadcast BBM berisi link berita, baru percaya dia hilang," ungkap Rini.
Agnes Eka Saputri (23), dilaporkan orangtuanya hilang saat berada bersama orangtua dan kedua adiknya di Plaza Mulia, Samarinda, sejak Sabtu (29/3/2014) sore. Padahal pagi hari di hari yang sama, Agnes tuntas diwisuda dengan predikat lulusan terbaik dari jurusan farmasi Universitas Mulawarman Samarinda.
Setelah hilangnya Agnes terpublikasi, akhirnya Agnes ditemukan setelah dia berada dalam rumah Jumainah (61), seorang warga Jl Dahlia. Awalnya Jumainah menemukan Agnes dalam kondisi kedinginan pada Sabtu (29/3) malam di sebuah masjid sambil membekap pakaian kebaya yang digunakannya saat wisuda.
Agnes berhasil dikembalikan orangtuanya setelah Farid (30) anak dari Jumainah, menyesuaikan ciri Agnes dalam broadcast link berita detikcom yang diterimanya dari istrinya dan melaporkan ke orangtuanya sesuai nomor telpon yang tercantum dalam isi berita tersebut
(try/ndr)