Banyak cara ditempuh penyelenggara pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menginformasikan kepada masyarakat agar berperan serta aktif dalam kemeriahan pesta demokrasi lima tahunan ini. Mulai dari iklan di televisi, radio, pamflet, baliho, jaringan media sosial, pertemuan-pertemuan di masyarakat, seminar-seminar, sosialisasi di tempat-tempat khalayak ramai, hingga memanfaatkan public figure. Sangat menarik, sosialisasi juga dilakukan dengan membuat mural di tembok-tembok Ibu Kota.
Pesan yang disampaikan melalui seni lukis atau gambar biasanya dianggap mampu mempengaruhi persepsi masyarakat sehingga terdorong untuk menyalurkan hak politiknya. Semua langkah itu tentunya ditempuh untuk meningkatkan partisipasi publik dalam pemilu nanti. Harapannya, dengan peran serta aktif masyarakat melalui pilihannya yang tepat dapat mendorong perubahan yang lebih baik untuk lima tahun ke depan. Jika pilihannya perubahan, maka sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak memilih alias golput.
Dalam gambar-gambar dari Indonesia Mural yang diterima detikcom, Rabu (2/4/2014), sedikitnya ada 10 titik di ibu kota yang dilakukan pelukisan gambar mural. Di antaranya di flyover Benhil, gerbang tol Kebon Jeruk, lampu merah Kenari Mas, stasiun Cikini, depan Citos, Jl Bungur Gandaria City, Volvo Pejaten, flyover Pramuka, lampu merah Rawamangun, dan danau Sunter.
Inisiatif sosialisasi melalui mural ini merupakan kerjasama KPU dengan Indonesia Mural. Semua mural berisi pesan ajakan agar masyarakat menyalurkan hak politiknya pada hari pemilihan nanti, dan tidak bersikap golput. Berikut gambar-gambar mural tersebut:
(rmd/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini