Manis Mulutmu, Pahit Hidupku

Puisi Pemilu

Manis Mulutmu, Pahit Hidupku

- detikNews
Rabu, 02 Apr 2014 11:52 WIB
Atribut partai politik menjelang pemilu
Jakarta - Pemilihan umum mestinya membuat rakyat bahagia. Melalui pesta demokrasi lima tahunan itulah akan ditentukan calon wakil rakyat serta calon pemimpin negeri ini. Namun kenyataan seperti jauh dari harapan.

Rakyat pesimistis pemilu akan menghasilkan wakil rakyat dan pemimpin berkualitas. Sederet janji yang ditebar diyakini tak akan ditepati. Rakyat pun sudah hafal kelakuan para politisi, yang hanya berkunjung lima tahun sekali.

Mengkritik kelakuan para politisi, Candra Lim seorang pembaca detikcom mengirimkan sebuah puisi berjudul, 'Manis Mulutmu, Pahit Hidupku'.


Manis Mulutmu, Pahit Hidupku

Setiap lima tahun ku dengar suara-suara merdu
Spanduk reklame terpampang jelas dan tegas
Tiang listrik, tembok, pagar semua terhias jelas
Gambar-gambar muka tersenyum dan berkharisma
Kata-kata yang terangkai indah
Janji-janji yang tertulis manis
Semuanya seperti mimpi masa depan yang cerah

Setelah lima tahun, tiada yang berubah
Janji-janji itu ternyata hanya milik kalian yang terpilih
Kata-kata yang terangkai indah itu hilang tertelan lagi
Gambar muka sebagian dari kalian terlihat di berita pagi
Terpasang dengan rompi orange bertulis 'Tahanan KPK'
Ada juga yang terpajang foto mesum
Ada juga yang terlibat perkelahian di antara kalian sendiri
Adakah suara hati kami terdengar jelas di gedung sana?

Hanya mulut lantang kalian yang berkata-kata indah
Kenyataannya hidup kami tiada berubah
Malah semakin sengsara.



(erd/brn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads