Rakyat pesimistis pemilu akan menghasilkan wakil rakyat dan pemimpin berkualitas. Sederet janji yang ditebar diyakini tak akan ditepati. Rakyat pun sudah hafal kelakuan para politisi, yang hanya berkunjung lima tahun sekali.
Mengkritik kelakuan para politisi, Candra Lim seorang pembaca detikcom mengirimkan sebuah puisi berjudul, 'Manis Mulutmu, Pahit Hidupku'.
Manis Mulutmu, Pahit Hidupku
Setiap lima tahun ku dengar suara-suara merdu
Spanduk reklame terpampang jelas dan tegas
Tiang listrik, tembok, pagar semua terhias jelas
Gambar-gambar muka tersenyum dan berkharisma
Kata-kata yang terangkai indah
Janji-janji yang tertulis manis
Semuanya seperti mimpi masa depan yang cerah
Setelah lima tahun, tiada yang berubah
Janji-janji itu ternyata hanya milik kalian yang terpilih
Kata-kata yang terangkai indah itu hilang tertelan lagi
Gambar muka sebagian dari kalian terlihat di berita pagi
Terpasang dengan rompi orange bertulis 'Tahanan KPK'
Ada juga yang terpajang foto mesum
Ada juga yang terlibat perkelahian di antara kalian sendiri
Adakah suara hati kami terdengar jelas di gedung sana?
Hanya mulut lantang kalian yang berkata-kata indah
Kenyataannya hidup kami tiada berubah
Malah semakin sengsara.
(erd/brn)