Rakyat seperti sudah apatis dengan janji-janji yang disebar para politisi. Hingga akhirnya mereka menumpahkan kekesalannya dalam bentuk puisi. Seperti syair yang dikirin Andri di bawah ini. Melalui syair dia menyindir, siapa sang politisi yang kini rajin hadir menyapa rakyat.
Kamu Itu Siapa?
Kamu itu siapa?
Hingga tiba-tiba merasa bisa mengubah nasib kami
Kamu itu dari mana?
Mendadak hadir di tengah sulitnya hidup dengan sekarung janji
Kamu itu kenapa?
Sampai merasa paling bisa membawa amanat berat sebuah negeri
Kamu itu ke mana saja?
Saat piring-piring kami berdenting kering dari butiran nasi
Kamu dulu di mana?
Ketika lapak dan rumah kami hancur tergusur oleh sejuta arogansi
Kamu itu punya apa?
Hingga begitu yakin bisa surutkan lautan kecewa serta air mata duka kami
Lalu ratusan fotomu sudah tersebar di sepanjang jalan dan sudut kota
Berlatar bendera organisasi, dengan jas berdasi, senyum paling memikat juga rambut licin berkilat
Kau jual slogan dan janji-janji surga buat kami
Kau tawarkan hidup paling indah di masa depan
Kau bawakan pula harapan tercantik tentang masa depan sebuah negeri
Kamu itu siapa?
Hingga merasa pernah mengenal kami
Β
Andri - Surabaya
(erd/van)