Dia mencontohkan persoalan pelajar di bilangan Johar Baru, Jakarta Pusat. "Bayangkan anak-anak yang tinggal di Johar Baru itu, di mana satu meter persegi didiami oleh 17 orang," kata Ahok di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2014)
Menurutnya, sulit memajukan pendidikan siswa βsiswi tersebut jika hanya mengandalkan pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP). "Dikasih KJP pun tidak akan guna buat anak-anak itu, lah dia mau belajarnya gimana. Akan lebih baik dia disuruh tinggal di sekolah MH Thamrin," kata dia.
SD- SMAN MH Thamrin yang berada di Cipayung, Jakarta Timur didirikan pemerintah untuk membantu kalangan yang tidak mampu. Konsep sekolah ini akan jadi lembaga percontohan sekolah yang ingin dibangun Ahok ke depannya.
Sekolah unggulan rencananya akan dibangun di luar Jakarta. "Jadi kamarnya di sana lebih luas dari rumahnya (di Johar Baru), jadi diharapkan orang menengah ini dapat memperbaiki nasibnya," ungkap dia tanpa memerinci lokasi yang dia maksud.
Ahok menuturkan, 40 persen dari pelajar usia 14-16 tahun tidak bisa bersekolah di SMA/SMK karena nominal subsidi dari KJP tidak mencukupi. Ahok ingin mengganti mekanisme seleksi pendaftaran di sekolah unggulan agar kalangan tidak mampu punya kesempatan lebih besar.
"Kita juga mau ubah sekolah yang unggulan MH Thamrin itu tesnya enggak pakai IQ lagi. Tapi kita tes berapa listrik yang mereka bayarkan," ujar mantan Bupati Belitong Timur itu.
(ros/aan)