Situasi bermula ketika Waketum Partai Gerindra Fadli Zon melempar bola panas lewat satir berjudul 'Air Mata Buaya'. Tidak jelas kepada siapa puisi sindiran itu ditujukan.
Puisi itu berisi sosok yang mengaku jujur namun berdusta. Juga sosok yang menampilkan kesederhanaan namun hobi belanja ke luar negari. Fadli juga menyindir soal sosok yang mengaku nasionalis namun menjual aset negara.
Setelah itu muncul puisi-puisi lain dari kedua kubu. Berikut cuplikan episode itu:
(fjr/fjp)