Ini Robot Penyiram Tanaman Otomatis Karya Siswa Jakarta

Ini Robot Penyiram Tanaman Otomatis Karya Siswa Jakarta

- detikNews
Minggu, 30 Mar 2014 00:19 WIB
Jakarta - Salah satu masalah utama di Jakarta yakni ruang terbuka hijau yang terbatas. Perumahan sederhana yang dibuat hanya memberi ruang sedikit untuk membuat penghuninya memelihara tanaman agar siklus udara di rumah tetap segar.

Berangkat dari hal itu, Rian Wardana, seorang siswa dari SMA 70 Jakarta membuat terobosan. Siswa kelas XI itu membuat robot 'Gardematon' yang berfungsi sebagai penyiram tanaman otomatis.

"Awalnya karena rumah saya panas dan harus pakai AC terus menerus. Karena udara lembab, akhirnya saya pelihara bunga lily Jepang. Masalahnya harus selalu saya siram biar nggak mati. Makanya saya nyari ide biar dia bisa tetap tersiram walaupun saya lagi ke sekolah," kata Rian saat ditemui detikcom di pameran robot sederhana di mal Pacific Place, SCBD, Jakpus, Sabtu (29/3/2014).

Merasa butuh udara segar namun penuh aktivitas, akhirnya membuat Rian putar otak bagaimana menjaga kesegaran bunga tersebut di dalam kamarnya. Ia pun mencoba bereksperimen dengan alat-alat sederhana.

Hal ini semakin mudah karena Rian memang senang berkecimpung dengan dunia rakit-merakit robot. Mengumpulkan info dan tutorial dari internet, ia mencoba membuat 'Gardematon' ini pada Desember 2013 lalu.

Perangkatnya ini diletakkan dalam sebuah kardus kecil berukuran 25 cm x 10 cm. Dalam kardus tersebut terlihat sebuah bread boar (papan berlubang), relay (saklar elektris), processor dan sebuah pompa akuarium. Perangkat ini saling terhubung dengan menggunakan jaringan kabel. Terlihat sebuah powerbank yang digunakan sebagai adaptor aliran listrik yang masuk.

Kerja alat ini sederhana, 2 sekrup yang dihubungkan dengan kabel dibuat sebagai alat sensor kadar air tanah. Alat ini tinggal ditancapkan pada tanah yang ditumbuhi tanaman. Ia secara otomatis akan mengukur seberapa banyak air yang dibutuhkan tanah tersebut.

Sinyal ini akan dikirim ke processor dan mengirimkan sinyal pada pompa air yang akan menyedot air dari botol air mineral atau wadah air. Secara otomatis selang akan menyiram tanah.

"Ini fungsinya sebagai sensor kelembaban tanah yang dibuat sekrup biasa. Dia bakalan nyambung ke mikro kontroler yang menjadi otak program ini. Kalau dinilai perlu disiram, ia akan menghisap yang dari botol ke selang untuk dialirkan," jelas Rian sambil memperagakan kerja alat 'gardening' miliknya.

Ia membuat alat tersebut hanya dalam waktu seminggu. Karena masih 'berantakan' ia terus mengembangkan alatnya hingga saat ini sudah berbentuk chip yang rapi tanpa kardus dan siap untuk diproduksi massal.

Ia memulai merakit robot saat duduk di kelas 1 SMA dan langsung masuk SKIR (Seksi Karya Ilmiah Remaja) di SMA 70 Jakarta. Ia membuat berbagai bentuk robot. Kebanyakan robot yang dibuatnya yang betujuan memudahkan kehidupan sehari-hari manusia.

"Tujuannya membuat sesuatu yang sederhana tapi berguna untuk kehidupan sehari-hari," sambungnya.

Untuk kadar air siramnya akan dibuat sesuai dengan kebutuhan tanaman. Semuanya bisa diprogram sesuai kebutuhan.

Sejak memulai hobinya di tahun 2012, ia sudah menghabiskan uang sekitar Rp 8 juta untuk merakit berbagai program dan robot. Khusus untuk 'gardematon' ini, Rian merogoh kocek hingga Rp 400 ribu.

"Sekilas memang banyak tapi kalau ikut lomba dan menang kan dapat hadiah juga dan itu dipakai lagi untuk bereksperimen," ujarnya sambil membenarkan letak kacamatanya.

Robot ini mendapatkan penghargaan dari Makers@America Fair hari ini. Sebelum ini, robot ini juga sudah memenangkan sebuah perlombaan bertaraf internasional di Bandung.

Sebelum ini ia sudah pernah membuat robot pemantau lingkungan. Robot ini dilengkapi kamera CCTV sehingga dari jauh pemilik rumah dapat mengakses dan memantau kondisi sekitarnya.

Untunglah kedua orang tuanya mendukung hobinya. Ia pun bertekad terus mengembangkan kemahirannya dalam membuat robot. Ia mengasah kemampuannya di usia muda agar nantinya ia bisa mempunyai waktu banyak untuk mengajak orang berpartisipasi membuat robot.

"Pengembangan robot sudah bersifat global dan Indonesia sudah tertinggal jauh. Tidak bisa dipungkiri kebanyakan ilmuwan kita hebatnya pas sudah tua jadinya tak sempat lagi untuk ngajak. Saya belajar sekarang jadi pas udah jago banget, masih muda dan bisa ngajak banyak orang," ujarnya.

Dengan menciptakan alat siram tanaman otomatis ini, ia berharap udara di Jakarta bisa lebih segar karena semakin banyak orang yang memiliki tanaman. Tak ada lagi alasan tak memiliki tanaman di rumahnya karena tak ada waktu untuk menyiram.

"Alat ini harusnya membuat kita semakin sering menanam. Jadi tidak ada lagi alasan tidak ada waktu untuk menyiram karena itu sudah dilakukan dengan robot ini," pungkasnya sambil tersenyum.

(bil/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads