"Semangatnya untuk mengubah pola membeli jadi bikin sendiri. Dari statistik ekonomi, pertumbuhan ekonomi di Indonesia didorong dari konsumsi yang tinggi. Ya bisa dibilang kita konsumtif," kata panitia acara Makers@America, Dann D Kosasih di lokasi acara At America, Pacific Place Mall, SCBD, Jakpus, Sabtu (29/3/2014).
Makers sendiri diartikan sebagai seseorang atau kelompok yang membuat sesuatu dengan memiliki nilai guna bagi kehidupan sehari-hari. Yang terpenting ciptaan mereka bersifat original dan belum memiliki lisensi sehingga dapat digunakan oleh orang lain (open hardware).
Acara ini diikuti oleh 10 makers profesional dan 2 kelompok dari SMA serta 4 dari universitas. Kebanyakan dari para maker ini berasal dari kelompok science atau pembuat robot dari perangkat sederhana.
Masing-masing kelompok memperagakan cara kerja robot buatan mereka di atas panggung. Khusus untuk SMA dan universitas dibuat perlombaan yang dinilai dari 3 orang juri yang salah satunya berasal dari kedutaan besar AS.
Dari perlombaan tersebut, yang menjadi pemenang adalah alat penyiram tanaman 'Gardematon' yang dibuat oleh siswa dari SMA 70 Jakarta.
Danny mengakui sedikitnya peserta yang ikut karena saat ini, komunitas 'makers' atau pencipta di Indonesia masih sedikit.
"Di Indonesia memang komunitas yang mau bergerak untuk merakit sesuatu masih sedikit. Sebenarnya gerakan ini juga baru dilakukan di Amerika 3 tahun belakangan," lanju Danny yang juga tergabung dalam Makedonia Makerspace ini.
Menurutnya, sudah saatnya prilaku konsumtif tersebut dihilangkan perlahan di Indonesia. "Karena negara maju, mereka membuat bukan mengkonsumsi," ujarnya.
Acara ini banyak dihadiri oleh siswa dari berbagai sekolah. Mereka berkeliling di berbagai stand untuk melihat karya robot sederhana yang ditampilkan.
Salah satu peserta lomba, Rian Wardana yang masih bersekolah di kelas XI SMA 70 Jakarta mengatakan pembuatan robot bisa dilakukan dengan bahan-bahan sederhana. Ia dan temannya memenangkan lomba robot dengan menciptakan alat penyiram tanaman yang dibuat dari barang sederhana.
"Kita sudah harus membuat. Tidak harus membeli dan membeli," ujarnya.
(bil/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini