Menanggapi hal tersebut, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu mengatakan, jangan ada dikotomi antara sipil dengan militer. Sebab, setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk menjabat.
"Kita jangan dikotomilah sipil militer, kita siapa saja boleh, bisa. Sekarang Menhan dari sipil, kan gak dari tentara. Gak masalah," kata Ryamizard.
Hal ini dikatakannya kepada wartawan seusai Dialog dan Debat Materi Deklarasi Politik Suara Iluni UI "Pokok Pikiran Suara Alumni UI untuk Pembangunan Bangsa dan Negeri" di aula FKUI Salemba, Jumat (28/3)
Saat ditanya siapa yang lebih baik antara Wiranto dan Prabowo, Ryamizard mengatakan bahwa ia mendukung pilihan rakyat. Sebab, rakyat yang akan menentukan.
"Saya tidak pernah mendukung mendukung, Ya mendukung mendukung semuanya aja yang dipilih rakyat, ya silahkan aja pak Wiranto, pak Prabowo, pak Jokowi, nantikan rakyat yang menentukan," ujarnya
Karena itu, Ryamizard menghimbau untuk berkomitmen dan mendukung pilihan rakyat. Tidak ada keributan lagi setelahnya.
"Nah kalau rakyat sudah menentukan, kita harus komit dong, jangan sampe rakyat sudah menentukan, ribut - ribut, itu gak bagus, gak demokrasi," katanya.
(idh/rvk)











































