6 Ruang Kelas SMK 48 Jakarta Ini Buat Murid Mengungsi Kala Hujan

6 Ruang Kelas SMK 48 Jakarta Ini Buat Murid Mengungsi Kala Hujan

- detikNews
Jumat, 28 Mar 2014 18:26 WIB
Gedung SMK 48 Jakarta yang kondisinya rusak (Foto: Edward Febriyatri K-detikcom)
Jakarta - Murid-murid yang menempati 6 ruangan kelas SMK 48 di Duren Sawit, Jakarta Timur itu selalu was-was kala hujan deras tiba. Para murid harus mengungsi ke ruangan lain bila tak mau terkena gerojokan hujan dari atap genteng dan plafon yang sudah rapuh bahkan bolong.

Saat detikcom mengunjungi SMK 48 Jakarta pada Jumat (28/3/2014) sore ini, ada 6 dari 12 ruang kelas yang rata-rata kondisinya memprihatinkan, 2-3 plafon bolong, genteng-genteng juga tampak rapuh, sudah berjarak dan tak rapat sehingga sinar matahari bisa menembusnya. Dari luar, beberapa titik bangunan itu sudah berlumut. Kayu-kayu ventilasi juga sudah rapuh.

Akibatnya jika hujan menguyur Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) harus diungsikan ke sejumlah ruangan. โ€œDaripada menanggung risiko, mereka kita ungsikan ke mesjid dan ruangan lain,โ€ kata seorang guru SMK 48 Onie Kurniata saat ditemui.

Kondisi ruang kelas yang rusak ini sudah pernah dilaporkan oleh kepala sekolah dan guru-guru pada Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Onie menuturkan beberapa waktu lalu perwakilan pihak Dinas Pendidikan telah datang untuk mengambil gambar. Namun perbaikan gedung belum juga diwujudkan.

"Sampai bosan. Pernah difota-foto, diukur. Tapi ya belum ada kejelasan,โ€ kata Onie

Rasa khawatir ini sebenarnya tidak hanya dirasakan oleh guru saja. Para siswa yang mengikuti kegiatan belajar pun menjadi was-was.

"Ya khawatir. Coba kalau tiba-tiba plafon rubuh kena kita,โ€ kata Ajie, siswa kelas XI SMK ini.

Adjie sendiri mengaku tidak nyaman dalam kegiatan belajar. Alhasil konsetrasi pun menjadi tidak fokus. "Kita mau fokus belajar, tiba-tiba angin kencang niup, bawa-bawaannya ngerasa mau rubuh aja kelasnya," ungkapnya

Kepala SMKN 48, Eko Wahyu Wibowo, mengatakan bahwa 6 ruang kelas SMK 48 yang kondisi plafon dan gentengnya rusak itu adalah bekas gedung SDN Klender 03 Pagi. Gedung bekas SD itu dibangun pada tahun 1979 dan sudah dua kali mengalami renovasi berat.

"Jadi tahun 2003 sebagian kelas kita menggunakan gedung itu. Kebetulan (ruangan kelas) itu emang udah lama nggak rehab tapi kalau gedung utama (6 ruang kelas yang lain) sudah beberapa kali rehab," tutur Eko saat dikonfirmasi di sekolah yang dipimpinnya itu.

Rencananya 6 ruang kelas yang kondisi atapnya memprihatinkan itu akan dikosongkan setelah UN nanti. Dia berharap Dinas Pendidikan DKI melakukan renovasi sedang sebelum kerusakan benar-benar parah atau malah ambruk.

"Saat ini kami sedang persiapkan ruangannya terlebih dulu, sambil persiapan pelaksanaan UN. Ya seharusnya sekolah yang kondisinya reyot begini segera direhab, masa nunggu ambruk dulu terus menimpa siswa baru direhab. Kalau terjadi apa-apa kan kepala sekolah yang harus tanggung jawab," keluhnya.

Renovasi Belum Disetujui DPR

Sementara Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Didi Sugandi, membenarkan bahwa 6 ruang kelas SMK 48 ini dulunya dipakai SDN Klender 03 Pagi.

"Renovasi paling dilakukan di 6 kelas itu aja, kalau gedung utama kan masih kokoh, hasil rehab total 2003. Yang rusak itu memang hasil relokasi SDN Klender 03 Pagi," tutur Didi.

Disdik DKI sebenarnya sudah mengusulkan renovasi total ruang itu pada 2009 lalu, namun sayang usulan renovasi itu belum disetujui DPRD DKI.

"Udah sempat beberapa kali kita usulin untuk diperbaiki dengan dirubuhi lalu bikin gedung baru, tapi usulan kita belum disetujui dari DPRD DKI sekitar tahun 2009 untuk pembangunan ruang kelas baru. Tahun kemarin juga kita kembali usulkan," kata Didi.

Kalau tahun ini, Disdik DKI sudah tidak bisa mengusulkan karena sudah tidak mungkin masuk anggaran 2014. "Jadi direncakan pada tahun 2015 untuk pembuatan kelas baru dengan anggaran Rp 8,4 miliar," jelas dia.

(edo/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads