Ryvo Octaviano, seorang Control Engineer muda Indonesia (25 tahun), tinggal di Den Haag) dan bekerja pada Organisasi Riset Belanda TNO, menyusun metode yang bisa menjadi opsi untuk pedoman memilih.
"Memang tidak mudah bagi kita di luar negeri untuk memilih 1 dari 83 calon yang tidak kita kenal. Dan tentu saja kita tidak mau negara kita diatur oleh orang-orang yang tidak tepat dan menjadi golput juga bukan pilihan yang tepat," ujar Ryvo kepada detikcom, Jumat (28/3/2014).
Seperti diketahui, pemilih di luar negeri memilih para caleg DPR RI dari daerah pemilihan DKI II, yakni Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, sementara WNI di luar negeri berasal dari berbagai daerah.
Metode Ryvo Octaviano cukup sederhana, didasari oleh kriteria ideal calon legislator menurut rumusan berikut ini.
- Pemimpin muda usia 20 s.d. 45 tahun. Usia ini adalah masa produktif seseorang untuk bekerja, seperti beberapa nama berikut: Elon Musk CEO Tesla (42 tahun), Gunawan Susanto CEO IBM Indonesia (35 tahun), Larry Page CEO Google (41), Marissa Mayer CEO Yahoo (38), Mark Zuckerberg CEO Facebook (29 tahun).
- Memiliki latar pendidikan bagus minimal S2 di luar negeri. Bagi beberapa pemilih di luar negeri tentu sudah pernah merasakan suka duka berjuang di ranah akademik yang atmosfernya sangat kompetitif dan siap diimplementasikan di Indonesia.
- Bukan direktur atau komisaris. Anggota DPR RI dengan latar belakang ini akan sibuk dengan perusahaannya. Jangan sampai mereka terpilih dan menggunakan kesempatan dengan pengaruhnya demi keuntungan perusahaannya.
- Pengalaman organisasi sosial. Ini penting agar kebijakan yang akan diambil tidak hanya berdasarkan teori saja tapi juga mengacu pada realita sosial.
- Bukan wajah lama. Menurut beberapa data dari 560 anggota DPR sekitar 501 anggota mencalonkan lagi. Apa kurang puas mereka 5 tahun bekerja? Apalagi tidak ada dampak signifikan dari kinerja mereka selama ini. Mari kita majukan orang baru dengan ide-ide cemerlang untuk membantu mengubah bangsa ini.
"Akhirnya saya implementasikan metode simpel saya ini berdasarkan kriteria di atas. Hasilnya cukup menarik dan saya cukup senang akhirnya tinggal 6 nama saja yang lolos saringan tahap 1 saya," papar Ryvo.
Menurut Ryvo, dari hasil penggunaan metode tersebut, yang hanya menyisakan 6 caleg layak pilih, dia bisa fokus untuk menjatuhkan pilihan dengan membandingkan ke-6 caleg itu dengan latar belakang dan visi misi mereka melalui media Facebook, website, Twitter, dan Youtube.
"Semoga metode sederhana ini bisa membantu teman-teman di luar negeri untuk memilih calon yang tepat. Mengenai kriteria sortir bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing," demikian Ryvo.
(es/es)