Satinah dalam komunikasinya hari Minggu lalu mengungkapkan dirinya pasrah dan berserah diri kepada Tuhan. Ia sempat berbincang dengan kakak kandungnya, Paeri Al Feri dan berpesan jika anaknya, Nur Afriana (20) sudah cocok dengan seorang laki-laki maka dinikahkan saja.
"Bilangnya titip Nur, kalau ada yang seneng dinikahkan," kata kakak ipar Satinah, Sulastri saat ditemui di kediamannya Dusun Mrunten, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Kamis (27/3/2014).
Pesan yang disampaikan Satinah kepada anaknya pun cukup banyak. Ia berharap agar bisa berkumpul kembali dengan keluarga di kampung halaman. Satinah juga terus menanyakan perkembangan kasusnya.
"Yang menerima teleponnya pertama anaknya (Nur). Pesannya jangan lupa salat, dan mendoakan ibu agar bisa berkumpul, terus nurut sama Pakde dan Bude karena sudah dirawat sejak kelas 4 SD," papar Sulastri.
Pihak keluarga Satinah kini hanya bisa berdoa sambil menunggu kejelasan nasib Satinah apakah bisa kembali ke rumah atau berujung di hukuman pancung. Keluarga juga berharap komunikasi hari Minggu lalu bukan komunikasi terakhir dari Satinah.
"Bersyukur masih banyak yang peduli dengan Satinah, mau menyumbang. Pemerintah Arab Saudi juga sudah membantu, tapi di sana pakainya hukum Islam," pungkasnya.a.
(alg/try)