Kebijakan pelajar masuk sekolah pukul 06.30 WIB itu diberlakukan sejak era Gubernur Fauzi Bowo. Tujuannya untuk menghindari kemacetan yang semakin menggila di Ibukota.
Efektivitas belajar anak dinilai menjadi kurang baik. Padahal belajar itu alangkah lebih baik dengan cara menyenangkan dan ramah bagi anak.
"Anak menjadi seperti robot," kata Kak Seto saat berbincang dengan detikcom, Rabu (26/3/2014).
Berikut tanggapan pihak-pihak terkait sorotan Kak Seto tersebut, seperti dirangkum detikcom, Kamis (27/3/2014):
ilustrasi
|
1. Masuk Pukul 09.00 WIB
|
"Ada yang usul kenapa nggak dibuat pukul 09.00 WIB saja, nah kita akan kaji. Kalau dia pukul 09.00 WIB berarti pulangnya lebih sore dong," kata dia kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Rabu (26/3).
Kajian ini menurut Ahok dibuat karena pemberlakuan jam belajar pukul 06.30 WIB seperti sekarang tak juga bisa mengatasi kemacetan. Tetapi, menggeser jam belajar jadi lebih pukul 09.00 WIB juga tak serta merta menyelesaikan masalah.
"Karena kadang-kadang pukul 09.00 WIB juga lebih macet kan," ujarnya.
1. Masuk Pukul 09.00 WIB
|
"Ada yang usul kenapa nggak dibuat pukul 09.00 WIB saja, nah kita akan kaji. Kalau dia pukul 09.00 WIB berarti pulangnya lebih sore dong," kata dia kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Rabu (26/3).
Kajian ini menurut Ahok dibuat karena pemberlakuan jam belajar pukul 06.30 WIB seperti sekarang tak juga bisa mengatasi kemacetan. Tetapi, menggeser jam belajar jadi lebih pukul 09.00 WIB juga tak serta merta menyelesaikan masalah.
"Karena kadang-kadang pukul 09.00 WIB juga lebih macet kan," ujarnya.
2. Pelajar Awalnya Mengantuk
|
"Ya ngantuk cuma diawal-awal doang. Tapi lama-lama jadi biasa. Lagipula guru-guru juga ngertiin kok," kata Arman, pelajar SMA 61 Jakarta Timur, Rabu (27/3/2014).
Menurut Arman, awal-awalnya memang berat. Tapi hingga kemudian akhirnya menjadi terbiasa dipacu untuk bangun pagi.
"Nggak ada masalah, lagian kalau sudah biasa kita jadi terbiasa.Β Kalau kayak gitu kita dibiasain untuk bisa rajin sekolah, toh itu buat kita-kita juga," terangnya.
Berbeda dengan Gema, rekan Arman. Dia mengaku tak setuju kalau sekolah dimulai pukul 06.30 WIB. "Dulu saya pernah tinggal di Australia waktu SMP. Di situ sekolah malah masuknya pukul 08.00 WIB atau pukul 09.00 WIB," kata Gema.
Gema menyangkal alasan masuk sekolah pukul 06.30 WIB agar siswa menjadi disiplin.
"Sekarang dibilang masuk pagi buat sekolah bisa disiplin. Tapi kenyataannya di Austalia biar masuk pukul 08.00 WIB atau 09.00 WIB mereka masih disiplin," tuturnya.
Meski demikian, Gema tak masalah masuk pukul 06.30 WIB. Sebab hal itu dilakukannya sejak kecil. Namun dia meminta hal itu dipertimbangkan lagi.
"Masalahnya kalau masuk pagi kita harus kejar-kejaran dengan macet, sudah suntuk macet sampai sekolah masih ngantuk," tutur Gema.
2. Pelajar Awalnya Mengantuk
|
"Ya ngantuk cuma diawal-awal doang. Tapi lama-lama jadi biasa. Lagipula guru-guru juga ngertiin kok," kata Arman, pelajar SMA 61 Jakarta Timur, Rabu (27/3/2014).
Menurut Arman, awal-awalnya memang berat. Tapi hingga kemudian akhirnya menjadi terbiasa dipacu untuk bangun pagi.
"Nggak ada masalah, lagian kalau sudah biasa kita jadi terbiasa.Β Kalau kayak gitu kita dibiasain untuk bisa rajin sekolah, toh itu buat kita-kita juga," terangnya.
Berbeda dengan Gema, rekan Arman. Dia mengaku tak setuju kalau sekolah dimulai pukul 06.30 WIB. "Dulu saya pernah tinggal di Australia waktu SMP. Di situ sekolah malah masuknya pukul 08.00 WIB atau pukul 09.00 WIB," kata Gema.
Gema menyangkal alasan masuk sekolah pukul 06.30 WIB agar siswa menjadi disiplin.
"Sekarang dibilang masuk pagi buat sekolah bisa disiplin. Tapi kenyataannya di Austalia biar masuk pukul 08.00 WIB atau 09.00 WIB mereka masih disiplin," tuturnya.
Meski demikian, Gema tak masalah masuk pukul 06.30 WIB. Sebab hal itu dilakukannya sejak kecil. Namun dia meminta hal itu dipertimbangkan lagi.
"Masalahnya kalau masuk pagi kita harus kejar-kejaran dengan macet, sudah suntuk macet sampai sekolah masih ngantuk," tutur Gema.
3. Tak Sempat Mandi
|
"Pagi-pagi pukul 06.15 WIB sudah harus jalan, bangunnya paling telat pukul 05.40 WIB, kadang-kadang enggak mandi itu anak," kata Ahok di balai kota DKI, Jl Medan Merdeka, Jakarta, Rabu (26/3/2014).
Tapi, lanjut Ahok, tetap saja ada anak yang senang karena tak mandi itu. "Tapi ada juga yang senang, karena kebiasaan nggak mandi," tambahnya.
3. Tak Sempat Mandi
|
"Pagi-pagi pukul 06.15 WIB sudah harus jalan, bangunnya paling telat pukul 05.40 WIB, kadang-kadang enggak mandi itu anak," kata Ahok di balai kota DKI, Jl Medan Merdeka, Jakarta, Rabu (26/3/2014).
Tapi, lanjut Ahok, tetap saja ada anak yang senang karena tak mandi itu. "Tapi ada juga yang senang, karena kebiasaan nggak mandi," tambahnya.
4. Masuk Pukul 07.30 WIB
|
"DKI ini sekolah terpagi di dunia. Pukul 07.00 WIB saja sudah terpagi di dunia. Yang pasti kami bicara atas nama hak anak, kami meminta Pemprov DKI mengubah jam masuk sekolah," kata Sekjen FSGI Retno Listyarti, Kamis (27/3/2014).
Wacana mengubah jam masuk anak sekolah di Jakarta ada yang usul pukul 09.00 WIB dan juga pukul 08.30 WIB. Namun Retno melihat tidak semua sekolah di Jakarta memiliki gedung yang dapat menampung seluruh muridnya.
"Kalau di Eropa itu anak-anak masuk pukul 08.30 WIB, selesai pukul 16.00 WIB. Kalau SMP tidak bisa, karena mereka memiliki dua jam belajar yang berbeda. Ada yang berangkat 06.30 WIB, lalu pukul 13.30 WIB masuk yang siang. Kalau dua shift seperti ini tidak mungkin menerapkan di atas jam 08.00 WIB," ujar Retno.
Bagi guru SMA 13 Jakarta Utara ini, opsi yang paling memungkinkan untuk anak-anak sekolah di Jakarta adalah sebelum pukul 08.00 WIB, yaitu pukul 07.30 WIB sehingga sekolah selesai pada pukul 15.00 WIB.
"Kalau pagi nggak terlalu berdampak kemacetan. Kalau pukul 15.00 WIB sudah pulang, ini kan orang belum pulang kantor," ujar Retno.
4. Masuk Pukul 07.30 WIB
|
"DKI ini sekolah terpagi di dunia. Pukul 07.00 WIB saja sudah terpagi di dunia. Yang pasti kami bicara atas nama hak anak, kami meminta Pemprov DKI mengubah jam masuk sekolah," kata Sekjen FSGI Retno Listyarti, Kamis (27/3/2014).
Wacana mengubah jam masuk anak sekolah di Jakarta ada yang usul pukul 09.00 WIB dan juga pukul 08.30 WIB. Namun Retno melihat tidak semua sekolah di Jakarta memiliki gedung yang dapat menampung seluruh muridnya.
"Kalau di Eropa itu anak-anak masuk pukul 08.30 WIB, selesai pukul 16.00 WIB. Kalau SMP tidak bisa, karena mereka memiliki dua jam belajar yang berbeda. Ada yang berangkat 06.30 WIB, lalu pukul 13.30 WIB masuk yang siang. Kalau dua shift seperti ini tidak mungkin menerapkan di atas jam 08.00 WIB," ujar Retno.
Bagi guru SMA 13 Jakarta Utara ini, opsi yang paling memungkinkan untuk anak-anak sekolah di Jakarta adalah sebelum pukul 08.00 WIB, yaitu pukul 07.30 WIB sehingga sekolah selesai pada pukul 15.00 WIB.
"Kalau pagi nggak terlalu berdampak kemacetan. Kalau pukul 15.00 WIB sudah pulang, ini kan orang belum pulang kantor," ujar Retno.
Halaman 2 dari 10