"Semua 'serangan' yang dilancarkan pada Jokowi merupakan gejala awal dalam kerangka demokrasi. Namun, jika hal itu dilakukan terus menerus dengan cara menuding dan menyalahkan, saya yakin hal itu tidak akan tidak diminati oleh masyarakat," kata Rustam Effendi yang kini menjabat sebagai Gubernur Provinsi Kepulauan Babel dalam keterangannya yang diterima detikcom, Kamis (27/3/2014).
Menurutnya, sekarang ini banyak politisi yang merasa 'kalah' sebelum bertanding dalam pemilihan legislatif (Pileg) maupun pemilihan presiden (Pilpres). "Saya melihat, hampir setiap hari banyak tudingan miring yang dialamatkan pada Jokowi. Apa lagi, tudingan-tudingan itu sangat tendensius," ujarnya.
Pria yang sebelumnya menjabat Wakil Gubernur itu menjelaskan, Jokowi pasti menerima dengan bangga kritik dan masukan dari siapapun termasuk Ketua Dewan Pembina partai Gerindra Prabowo Subianto dan partai lain. Sayangnya, kritik yang selama ini dilakukan tidak berkaitan dengan kinerja Jokowi.
"Jangan dong 'menusuk' Jokowi dengan hal-hal yang tidak terkait kinerjanya," ungkapnya.
Ia menjelaskan, dalam pesta demokrasi yang bermuara untuk memilih pemimpin bangsa ini hendaknya kritik dan saran bisa 'mewarnai' lawan politiknya. PDIP Bangka Belitung mempersilakan masayarat menilai Jokowi menjelang Pilpres nanti.
"Saran saya, kepada siapapun politisi, baik di PDIP dan partai lain, sebagai sesama anak bangsa mari saling mengkritisi Jokowi dengan cara-cara yang baik," pungkas Rustam.
(zal/van)