Habibie ingin melihat ada sosok muda yang bisa memimpin negara ini seperti zaman Sukarno dan Soeharto. Dua sosok presiden itu resmi terpilih saat di usia yang muda.
"Sukarno itu 44 tahun. Presiden kedua Soeharto itu 45 tahun. Setelah itu, ketiga saya sudah lewat masa muda. Sebagai orangtua saya menyesal kalau tidak memberikan toleransi kepada yang muda untuk berkembang," kata Habibie, Rabu (26/3).
Hal ini diutarakan mantan Menteri Riset dan Teknologi itu saat memberikan paparan penutupan dalam acara Uji Publik Capres 2014 : Mencari Pemimpin Muda yang Berkualitas di Hotel Sari Pan Pacific, Rabu (26/3).
Pria kelahiran Parepare, 25 Juni 1936 itu mengaku karena faktor usia, sudah tidak ada keinginan lagi untuk menjadi presiden ataupun menteri. Alasannya, dia ingin memberikan kesempatan kepada calon muda potensial yang berusia 40 - 60 tahun.
"Renungkan saran dari orangtua. Pilih calon yang problem solver, punya visi dan misi yag jelas. Kalau dipilih, satu semua akan bersatu. Ya, itu calon 40 - 60 tahun," katanya.
Saat ini,Habibie mengatakan keinginannya adalah hanya membuat pesawat. Sambil bergurau, dia mengatakan manfaat pesawat itu penting dengan mengibaratkan satu kilogram berat pesawat sama dengan 30 ribu beras.
(hat/erd)