Hal itu dikatakan Kepala Unit Teknis Pelaksana Hujan Buatan, Heru F Widodo saat mengelar jumpa pers tentang 'Perubahan cuaca ekstrim di Indonesia' di Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (26/3).
Setelah Itu, lanjut Heru, pihaknya akan mengadakan evaluasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) untuk menentukan kelanjutannya. Namun, UPT Hujan Buatan merekomendasikan, untuk memanfaatkan peluang-peluang awan yang ada di bulan April untuk menghasilkan hujan.
"Bulan April masih ada peluang hujan, kita rekomendasikan untuk memanfaatkan itu," katanya.
Sementara itu, Heru mengatakan, untuk modifikasi cuaca di wilayah Indonesia, UPT Hujan Buatan setidaknya membutuhkan 15 pesawat dengan rincian, 5 pesawat di bagian barat, 5 pesawat di bagian tengah dan 5 pesawat di bagian timur.
"Jumlahnya kita punya 5 (pesawat), untuk perintis 2 dan hujan buatan 2. Pemerintah tidak memberikan anggaran perbaikan. Belum ada kepastian (ditambah atau tidak), masih roadshow ke Kementerian dan lembaga-lembaga," ujarnya.
(idh/nwk)