"Nanti kita lakukan rekonstruksi setelah mendapat keterangan dan gambaran sempurna. Minggu ini rencananya (rekonstruksi)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (26/3/2014).
Rikwanto mengungkapkan, rekonstruksi dilakukan untuk memberikan gambaran peristiwa penembakan secara jelas di TKP langsung.
Dalam rekonstruksi ini, lanjut Rikwanto, tersangka Susanto akan dilibatkan untuk memeragakan secara langsung adegan demi adegan sebelum, pada saat penembakan dan sesudah penembakan.
AKBP Pamudji ditembak di bagian pelipis kiri yang menembus hingga ke belakang telinga bagian atas oleh Susanto, di ruang Piket Yanma pada Selasa 18 Maret 2014 lalu. Penembakan Pamudji ini terjadi tepat di malam pisah sambut Kapolda Metro Jaya di PTIK.
Penembakan dilatarbelakangi kekesalan Susanto terhadap atasannya itu karena mendapat teguran lantaran tidak mengenakan seragam dinas. Susanto juga merasa tidak dihargai setelah menjalankan perintah Pamudji, dan justru mendapat teguran kembali.
Pamudji awalnya mengambil senjata revolver Susanto saat menegur tersangka. Tersangka kemudian merebut kembali senjata apinya dari tangan Pamudji hingga terjadi tarik-menarik.
Pamudji kemudian menarik pelatuk revolver saat tangannya dipegang oleh Susanto. Tembakan pertama meletus mengenai dinding. Selanjutnya Susanto merebut senjata api tersebut dan menembakkannya kepada Pamudji hingga tewas.
(mei/mpr)