"Berdasarkan laporan dari Bawaslu provinsi dan panwaslu kab/kota, ditemukan indikasi pelanggaran oleh peserta pemilu dalam kampanye rapat umum," kata komisioner Bawaslu Nelson Simanjuntak dalam jumpa pers di kantor Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakpus, Rabu (26/3/2014).
Menurut Nelson, temuan-temuan itu masih dikaji oleh Panwaslu Provinsi dan Kab/kota untuk membuktikan dugaan pelanggaran dan rekomendasi sanksinya.
"Total semuanya 287 indikasi pelanggaran," ujarnya.
Berikut daftar indikasi pelanggaran 12 partai politik di beberapa provinsi yang dirilis Bawaslu hari ini:
1. Partai NasDem: 39 indikasi pelanggaran (Sumut, DKI, Jabar, Jateng, Banten, Jatim, NTB, Kalbar, Sulteng, Gorontalo).
2. PKB: 21 indikasi pelanggaran (Sumut, Jabar, Jatim, NTT, Kalteng, Sulteng, Sulsel, Maluku)
3. PKS: 17 indikasi pelanggaran (Sumut, DKI, Jabar, Jateng, NTB, Kaltim, Sulteng)
4. PDIP: 47 indikasi pelanggaran (Sumut, DKI, Jabar, Jateng, Jatim, Banten, NTT, Kalteng, Sulteng, Gorontalo)
5. Golkar: 29 indikasi pelanggaran (Sumut, Jabar, Jateng, DIY, Banten, NTB, Kalsel, Sulsel, Gorontalo, Maluku).
6. Gerindra: 23 indikasi pelanggaran (Sumut, Sumsel, Riau, Jateng, Jatim, Banten, NTT, Kaltim, Sulsel, Gorontalo, Maluku).
7. Demokrat: 23 indikasi pelanggaran (Sumut, Sumsel, Jabar, Jateng, Jatim, NtB, Sulbar)
8. PAN: 16 indikasi pelanggaran (Sumut, Babel, Jabar, Jateng, NTT, Kalbar, Sulut)
9. PPP: 13 indikasi pelanggaran ( Sumut, Jabar, Jateng, Jatim, NTB, NTT, Sulut)
10. Hanura: 48 indikasi pelanggaran (Sumut, Jabar, Jateng, Jatim, Banten, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Sulut, Maluku)
11. PBB: 9 indikasi pelanggaran (Sumut, Jabar, Jatim, NTB, Sulteng, Maluku)
12. PKPI: 2 indikasi pelanggaran (Sumut, Sulteng).
(iqb/trq)