"Kalau mengatasi kemacetan, anak jangan dilibatkan. Jangan anak yang diubah," kata psikolog anak Seto Mulyadi saat berbincang dengan detikcom, Rabu (26/3/2014).
Jam belajar pukul 06.30 WIB ini dimulai sekitar tahun 2009-2010. Pelajar dipacu masuk lebih pagi demi menghindari kemacetan yang semakin menggila di Jakarta.
"Ini anak-anak dibikin seperti robot karena urusan kemacetan yang menjadi persoalan," jelas Seto.
Andai saja jam belajar anak bisa diubah ke jam yang lebih bersahabat akan sangat bagus. Seorang anak tentunya harus sarapan lebih dahulu untuk belajar. Belum lagi di pagi hari sekali, anak-anak cenderung mengantuk dan tak akan efektif belajar.
"Di home schooling saja belajar mulai jam 9-an. Intinya jam berapapun anak belajar harus gembira. Jadi memang kalau pagi sekali itu rajin sekali, tapi tentu rajin yang konsisten dengan hasil belajarnya. Jangan sampai rajin masuk di pagi hari sekali malah tidak kontraproduktif," tutup dia.
(ndr/fdn)