"Cari alasan baru lagi dia (Plt Sekda). Ini intinya dia itu tidak mau menerima sumbangan bus, sekarang alasannya karena bus yang akan diberikan berbahan bakar solar, sedangkan sesuai Perda Pengendalian Udara maka disarankan untuk pakai bus berbahan bakar gas," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (25/3).
Ahok geram kepada sejumlah birokrat DKI yang dinilainya 'main-main'. Berikut 7 ungkapan kemarahan Ahok pada birokrat DKI soal sumbangan bus dan TransJ berkarat:
|
1. Ahok Marah Soal Aturan yang Mencla Mencle
|
"Kenapa yang lain enggak dikenai peraturan ini. Kalau dibilang seluruh bus, sekarang kenapa mikrolet dan metromini yang keluarkan asap itu tidak dikandangin?" kata Ahok di balai kota.
Ahok memberi bukti soal pengadaan bus di Dishub DKI yang masih berbahan bakar solar. Tapi mengapa bus sumbang yang masih bagus dan fresh ditolak.
"Tahun lalu pengadaan bus di Dishub pun banyak yang pakai solar. Harusnya kalau mau tegakkan peraturan ya konsisten. Kenapa cuma bus sumbangan yang kena aturan ini," ungkapnya.
1. Ahok Marah Soal Aturan yang Mencla Mencle
|
"Kenapa yang lain enggak dikenai peraturan ini. Kalau dibilang seluruh bus, sekarang kenapa mikrolet dan metromini yang keluarkan asap itu tidak dikandangin?" kata Ahok di balai kota.
Ahok memberi bukti soal pengadaan bus di Dishub DKI yang masih berbahan bakar solar. Tapi mengapa bus sumbang yang masih bagus dan fresh ditolak.
"Tahun lalu pengadaan bus di Dishub pun banyak yang pakai solar. Harusnya kalau mau tegakkan peraturan ya konsisten. Kenapa cuma bus sumbangan yang kena aturan ini," ungkapnya.
2. Ahok Tuding Ada Birokrat yang Menjegal
|
Sasaran yang dia tuding antara lain di jajaran Sekda dan Dishub DKI. Ahok berharap para birokrat ini tak menyia-nyiakan bus bantuan yang bisa berguna untuk warga.
"Ini maunya apa, jelas-jelas mau menghambat. Tapi yang dirugikan masyarakat Jakarta. Warga DKI nggak punya bus. Pembelian bus China juga gila-gilaan. Ini kan sama saja mau bunuh supaya orang Jakarta nggak dapat bus, niatnya sudah enggak benar," ujar Ahok di balai kota.
2. Ahok Tuding Ada Birokrat yang Menjegal
|
Sasaran yang dia tuding antara lain di jajaran Sekda dan Dishub DKI. Ahok berharap para birokrat ini tak menyia-nyiakan bus bantuan yang bisa berguna untuk warga.
"Ini maunya apa, jelas-jelas mau menghambat. Tapi yang dirugikan masyarakat Jakarta. Warga DKI nggak punya bus. Pembelian bus China juga gila-gilaan. Ini kan sama saja mau bunuh supaya orang Jakarta nggak dapat bus, niatnya sudah enggak benar," ujar Ahok di balai kota.
3. Ahok Geram pada Birokrat DKI: Gila ini, Lucu Banget
|
Padahal bus itu dibutuhkan masyarakat. Toh pada tahun lalu bus Dishub DKI yang baru berbahan bakar solar.
"Gila ini," kata Ahok sambil meraih air putih di gelas kacanya untuk meredakan amarah di balai kota.
"Jadi busnya tidak diterima lagi, kalau diterima nggak boleh pakai di jalur yang ada SPBG. Kan lucu banget. Metromini, Kopaja itu pakai solar, kenapa bisa masuk (busway). Tapi kenapa ini nggak boleh? Jadi memang direncanakan supaya Jakarta enggak cukup bus. Disabotase ini lama-lama," tambah Ahok.
3. Ahok Geram pada Birokrat DKI: Gila ini, Lucu Banget
|
Padahal bus itu dibutuhkan masyarakat. Toh pada tahun lalu bus Dishub DKI yang baru berbahan bakar solar.
"Gila ini," kata Ahok sambil meraih air putih di gelas kacanya untuk meredakan amarah di balai kota.
"Jadi busnya tidak diterima lagi, kalau diterima nggak boleh pakai di jalur yang ada SPBG. Kan lucu banget. Metromini, Kopaja itu pakai solar, kenapa bisa masuk (busway). Tapi kenapa ini nggak boleh? Jadi memang direncanakan supaya Jakarta enggak cukup bus. Disabotase ini lama-lama," tambah Ahok.
4. Ahok: Sekda DKI Hanya Cari-cari Alasan
|
Padahal bus Dishub DKI, metromini, dan Kopaja saja berbahan bakar solar. Bukan berbahan bakar BBG seperti alasan yang disampaikan Sekda.
Poin yang membuat Ahok geram juga yakni soal pajak reklame yang diterapkan terhadap iklan di badan bus. Dengan tarif pajak iklannya mencapai Rp 50 ribu / m2 / hari, maka tiap unit bus dikenakan biaya Rp 346 juta per tahun.
Pemda juga disebutkan harus menunggu izin dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan dan Kemendagri terkait teknis pengadministrasiannya. Menurut Ahok, dia sudah menanyakan perihal surat ini kepada Sekjen Mendagri.
"Saya tanya ke Bu Diah (Sekjen Kemendagri), sejak kapan hibah barang pakai minta izin ke Mendagri. Dia bilang, βsaya juga belum pernah dengar peraturan seperti ituβ. Berarti ini kan namanya cari-cari alasan," urai Ahok.
4. Ahok: Sekda DKI Hanya Cari-cari Alasan
|
Padahal bus Dishub DKI, metromini, dan Kopaja saja berbahan bakar solar. Bukan berbahan bakar BBG seperti alasan yang disampaikan Sekda.
Poin yang membuat Ahok geram juga yakni soal pajak reklame yang diterapkan terhadap iklan di badan bus. Dengan tarif pajak iklannya mencapai Rp 50 ribu / m2 / hari, maka tiap unit bus dikenakan biaya Rp 346 juta per tahun.
Pemda juga disebutkan harus menunggu izin dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan dan Kemendagri terkait teknis pengadministrasiannya. Menurut Ahok, dia sudah menanyakan perihal surat ini kepada Sekjen Mendagri.
"Saya tanya ke Bu Diah (Sekjen Kemendagri), sejak kapan hibah barang pakai minta izin ke Mendagri. Dia bilang, βsaya juga belum pernah dengar peraturan seperti ituβ. Berarti ini kan namanya cari-cari alasan," urai Ahok.
5. Ahok Sinyalir Ada Permainan di Birokrat DKI
|
Tapi, Ahok mengungkapkan ada hal lain yang menyeruak tak lain soal bus-bus dari China.
"Ini disinyalir ada permainan. Sekarang kita didatangi Kadishub, mereka bilang bus-bus China itu diterima saja atas nama 'azas manfaat'. Karena rakyat membutuhkan, maka bus ini harus diterima walaupun jelek," kata Ahok dengan nada kesal di Balai Kota, Jakarta, Selasa (25/3).
Ahok sebelumnya sudah menegaskan tidak lagi menerima bus TransJ yang ditemukan bermasalah beberapa waktu lalu. Pengadaan bus saat ini dihentikan dan dugaan penyimpangannya ditelisik Kejaksaaan Agung dan KPK.
Rasa kesal Ahok makin bertambah karena sebelumnya jajaran aparat pemerintahan di bawahnya justru menolak 30 unit sumbangan bus dari perusahaan swasta. Ahok sudah menerima surat tindaklanjut dari Sekda terkait penandatanganan nota kesepahaman penyediaan bus oleh swasta yang dinilainya mengecewakan.
Ahok menuturkan, ia bersedia menerima bus sumbangan, karena DKI Jakarta masih sangat kekurangan bus tapi bawahannya justru mempersulit. Alasan bahwa angkutan umum harus pakai bahan bakar gas, sesuai Perda nomor 2 tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, dianggapnya hanya alasan yang dicari-cari untuk menjegal 30 unit bus itu.
"Saudara Plt Sekda, kalau begitu tegakkan seluruh Perda sejak 2005. Bus-bus di Jakarta yang pakai solar buang ke laut saja," begitu isi tulisannya.
Ahok curiga, penolakan bus sumbangan itu memang sengaja dilakukan agar Pemda secara terpaksa mau menerima puluhan unit bus transjakarta asal China yang bermasalah.
5. Ahok Sinyalir Ada Permainan di Birokrat DKI
|
Tapi, Ahok mengungkapkan ada hal lain yang menyeruak tak lain soal bus-bus dari China.
"Ini disinyalir ada permainan. Sekarang kita didatangi Kadishub, mereka bilang bus-bus China itu diterima saja atas nama 'azas manfaat'. Karena rakyat membutuhkan, maka bus ini harus diterima walaupun jelek," kata Ahok dengan nada kesal di Balai Kota, Jakarta, Selasa (25/3).
Ahok sebelumnya sudah menegaskan tidak lagi menerima bus TransJ yang ditemukan bermasalah beberapa waktu lalu. Pengadaan bus saat ini dihentikan dan dugaan penyimpangannya ditelisik Kejaksaaan Agung dan KPK.
Rasa kesal Ahok makin bertambah karena sebelumnya jajaran aparat pemerintahan di bawahnya justru menolak 30 unit sumbangan bus dari perusahaan swasta. Ahok sudah menerima surat tindaklanjut dari Sekda terkait penandatanganan nota kesepahaman penyediaan bus oleh swasta yang dinilainya mengecewakan.
Ahok menuturkan, ia bersedia menerima bus sumbangan, karena DKI Jakarta masih sangat kekurangan bus tapi bawahannya justru mempersulit. Alasan bahwa angkutan umum harus pakai bahan bakar gas, sesuai Perda nomor 2 tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, dianggapnya hanya alasan yang dicari-cari untuk menjegal 30 unit bus itu.
"Saudara Plt Sekda, kalau begitu tegakkan seluruh Perda sejak 2005. Bus-bus di Jakarta yang pakai solar buang ke laut saja," begitu isi tulisannya.
Ahok curiga, penolakan bus sumbangan itu memang sengaja dilakukan agar Pemda secara terpaksa mau menerima puluhan unit bus transjakarta asal China yang bermasalah.