Informasi ditemukannya Ana dalam kondisi mengenaskan tentu saja mengagetkan pihak keluarga karena sudah lebih dari satu minggu lalu Ana meninggalkan rumah dan tidak diketahui keberadaannya.
Kakak kandung korban, Hartono mengatakan pihak keluarga sudah berusaha mencari dan menghubungi telepon seluler korban. Namun tidak berhasil menemukan keberadaan Ana.
"Sudah lebih dari seminggu tidak tahu ke mana. Kita sudah kehilangan kontak sama adik," kata Hartono di rumah duka, Jalan Pringgading III RT 05 RW 01 Kelurahan Brumbung Semarang Tengah, Selasa (25/3/2014).
"Saya sudah lama tidak bertemu, tapi tadi pagi dengar kabar adik sudah meninggal, tentu saja shock," imbuhnya.
Ia pun berharap agar pelaku pembunuh adiknya, Supendi (46), dihukum setimpal dengan perbuatannya. "Saya minta supaya pelaku dihukum berat, setimpal dengan yang diperbuat kepada adik saya," tegasnya.
Jenazah Ana ditemukan oleh Sukemi yang menumpang menginap di rumah kosong di Jalan Nogososro, Tlogosari, Semarang, sekitar pukul 18.00 WIB, Senin (24/3) ketika mengambil air di tandon bawah tanah di depan rumah. Ana dibunuh di hari yang sama saat mengenal Supendi yaitu tanggal 15 Maret lalu. Motifnya karena Supendi kecewa karena Ana datang bulan saat diajak bersetubuh.
Ana tewas dengan luka pukulan di kepala dan perut. Kemudian jenazahnya dimasukkan ke dalam tandon air. Saat ini jenazah korban sudah dikuburkan di pemakaman umum Bergota Semarang.
(alg/try)