Berikut ini hasil-hasil yang sudah dicapai dalam KTT Keamanan Nuklir. Hasil lebih lanjut masih menunggu komunike yang akan dikeluarkan pada akhir KTT 2014 di Den Haag (24-25 Maret 2014).
Jumlah bahan nuklir berbahaya di dunia telah berhasil dikurangi. Di antara bahan nuklir berbahaya itu adalah Uranium Pengayaan Tinggi (Highly Enriched Uranium/HEU) yang digunakan untuk memproduksi senjata nuklir. Namun demikian, HEU juga digunakan dalam reaktor untuk penelitian dan untuk memproduksi isotop bagi kepentingan pengobatan.
Sedangkan plutonium di beberapa negara digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga nuklir.
Para pemimpin bertemu dalam KTT ini dengan sasaran untuk meminimalisir penggunaan bahan-bahan tersebut, mempertahankan jumlah yang ada dan jumlah lokasi penyimpanan, mengingat penggunaannya bermanfaat bagi umat manusia.
Dalam masa empat tahun sejak KTT Keamanan Nuklir pertama di Washington (Maret 2010), negara-negara partisipan telah mengambil langkah-langkah untuk merampungkan sasaran ini, sebagaimana diuraikan dalam Laporan Kemajuan Nasional masing-masing negara.
Beberapa di antaranya adalah 26 dari 28 negara yang mempunyai sekurangnya 1 Kg HEU pada saat KTT di Washington menunjukkan telah mengambil tindakan untuk mengurangi bahan nuklir berbahaya tersebut.
Sejak KTT kedua di Seoul, sekurangnya 15 metrik ton HEU telah diturunkan menjadi Low Enriched Uranium (LEU), yang akan digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga nuklir. Jumlah sebanyak itu setara dengan kira-kira 500 senjata nuklir.
Sejak 2009, sebanyak 12 negara (Austria, Chile, Ceko, Hongaria Libya, Meksiko, Rumania, Serbia, Taiwan, Turki, Ukraina dan Vietnam) telah memusnahkan semua HEU dari wilayah teritorial mereka.
Sebanyak 15 negara melaporkan bahwa mereka telah mengembalikan HEU atau plutonium atau sedang dalam proses melakukan hal itu. Beberapa negara juga membantu negara lain untuk mengembalikan HEU atau plutonium.
Kemudian 17 negara telah mengubah atau dalam proses mengubah sekurangnya 32 dari reaktor penelitian atau fasilitas produksi isotop milik mereka. Sebagian negara juga membantu mengubah reaktor negara lain.
Sebanyak 9 negara melaporkan bahwa mereka tengah melakukan penelitian dan teknik pengembangan yang menggunakan LEU daripada HEU.
KTT Keamanan Nuklir 2014 di Den Haag ini diikuti oleh 53 negara: Afrika Selatan, Aljazair, Amerika Serikat, Argentina, Armenia, Australia, Azerbaijan, Belanda, Belgia, Brazil, Ceko, Chile, Cina, Denmark, Finlandia, Gabon, Georgia, Hongaria, India, Indonesia, Inggris, Israel, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Kazakhstan, Korea Selatan, Lithuania, Malaysia, Marokko, Meksiko, Mesir, Nigeria, Norwegia, Pakistan, Philippina, Polandia, Prancis, Rumania, Rusia, Saudi Arabia, Selandia Baru, Singapura, Spanyol, Swedia, Swiss, Thailand, Turki, Ukraina, Uni Arab Emirat, Vietnam, dan Yordania.
Selain itu juga 4 organisasi internasional, yakni International Atomic Energy Agency, Interpol, Uni Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Mereka hadir sebagai peninjau.
(es/es)