"Itu bisa ganggu kinerja dan independensi Abraham Samad," kata Koordinator ICW, Ade Irawan, Jakarta, Jumat (21/3/2014).
Ade menyarankan supaya Samad bisa secara tegas menjawab wacana yang dilemparkan Gerindra tersebut. Terlebih Samad merupakan pimpinan sebuah lembaga penegak hukum yang harus steril dari dunia politik.
"Meski dia memiliki hak politik dipilih atau memilih," lanjutnya lagi.
Menurut Ade, KPK saat ini memiliki tugas yang sangat berat. Dengan semakin banyaknya kasus besar dan korupsi yang mulai menyerempet ke arah korupsi politik.
"Sikap dia berkembang sehingga jadi banyak spekulasi, tegaskan saja," tegasnya.
Saat ditanya soal tawaran Gerindra, Samad tidak memberikan jawaban pasti. Layaknya politikus yang tergoda dengan lamaran capres, Abraham Samad pun mulai melempar pernyataan bersayap. Dia meminta waktu untuk meminta restu Sang Gusti.
"Berikan saya waktu salat istikharah," ujar Abraham.
Abraham juga langsung bicara soal 'restu' pimpinan KPK lainnya. "Saya harus minta izin kepada pimpinan yang lain dan seluruh pegawai KPK, kalau mereka merestui dan setelah istikharah dan mendapatkan petunjuk, baru saya ambil keputusan," kata doktor dari Universitas Hasanuddin ini.
(mok/nvc)











































