KPK: Abraham Samad Harus Mundur Jika Resmi Maju di Pilpres

KPK: Abraham Samad Harus Mundur Jika Resmi Maju di Pilpres

- detikNews
Rabu, 19 Mar 2014 15:59 WIB
Jakarta - Ketua KPK Abraham Samad terus memberi jawaban yang membuka peluang terkait ketertarikan Gerindra untuk meminangnya sebagai Cawapres. Jika Abraham benar-benar hendak terjun di Pilpres, dia harus mundur dari posisinya sebagai Ketua KPK.

"Kalau memang sudah resmi untuk nyapres atau wapres, ya kami mendukung. Namun, sesuai ketentuan, yang bersangkutan harus mundur," ujar Johan Budi kepada detikcom, Rabu (19/3/2014).

Menurut Johan sesuai dengan UU 30 Tahun 2002 Tentang KPK, disebutkan bahwa pimpinan lembaga itu harus steril dari kepentingan politik. Bahkan disebutkan secara gamblang, pimpinan tidak boleh masuk dalam pengurus partai politik.

"Termasuk juga dengan dicalonkan. Ketentuannya seperti itu. Itu berlaku bila sudah resmi untuk mencalonkan diri," ujar Johan.

Abraham sebelumnya 'memberi angin' terhadap ajakan dari Gerindra. "Saya tinggal menunggu takdir, apakah jadi Wapres, Presiden atau tetap jadi Ketua KPK," ujar Abraham dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Rabu (19/3/2014).

Abraham ketika ditanya wartawan tentang tema serupa hari ini, juga memberikan jawaban 'positif'. Saat ditanya soal kemungkinan menerima pinangan Prabowo, Abraham Samad meminta waktu untuk melakukan salat istikharah.

"Berikan saya waktu salat istikharah," ujar Abraham di kantornya.

Saat dicecar soal ambisinya menjadi cawapres, Abraham mengaku tidak punya ambisi sama sekali. Namun, sebagai manusia dia tidak bisa menolak jalan hidup. "Pertama saya harus salat istikharah, kedua saya masih tetap pada pendapat saya bahwa sebagai manusia biasa kita tidak akan mungkin menolak takdir," ungkap Samad.

"Saya tidak ada keinginan, sama seperti waktu gabung ke KPK, tidak ada keinginan sedikitpun untuk jadi Ketua KPK. Tampang saya bukan tampang Ketua KPK, bukan Presiden bukan Wapres," tambahnya.

Waketum Gerindra Fadli Zon menyatakan Prabowo menyambut baik usulan soal Samad menjadi cawapres Gerindra. Prabowo dikabarkan mempertimbangkan serius usulan ini.

"Bahkan beliau berpikir, jika berpasangan dengan Pak Abraham Samad, maka program menyelamatkan kebocoran 1.000 Triliun setiap tahun menjadi lebih mudah," kata Koordinator Prabowo Media Center, Budi Purnomo, kepada detikcom, Senin (17/3).

(fjr/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads