Artinya, dalam kondisi seperti ini menurut dosen Universitas Paramadina Jakarta itu, masyarakat mesti kritis dan memahami kualitas calon sebelum memberikan hak suaranya. Hasil pemilihan umum 2009 lalu membuktikan bahwa banyak caleg tidak kompeten justru lolos karena modal tampang serta popularitas.
Sebaliknya caleg berkualitas namun modal uangnya sedikit tidak lolos. Karena menurutnya parpol sering juga menjaring caleg dari kalangan aktivis atau intelektual. Tapi, kenyataannya beberapa masih kalah dari caleg cabe-cabean.
βMereka yang jadi dagelan, guyonan, banyolan orang-orang. Tapi, justru mereka yang kepilih,β kata Novri saat berbincang dengan detikcom, Kamis (13/3) kemarin.
Menurut Novri jika caleg cabe-cabean yang lolos, maka kinerja DPR dipastikan tak akan membaik, melainkan stagnan. Meski demikian persoalan ini mesti dikembalikan ke masyarakat dan juga tidak bisa dipersalahkan karena aturannya seperti itu.
βYa pada akhirnya ini kan gambaran dan cermin dari masyarakat. Mereka tepilih oleh masyarakat. Kita harus bisa ngerti itu karena pilihan masyarakat. Enggak bisa disalahkan. Terlepas dari cara apa dia dipilih,β kata Novri.
Hal yang sama dikatakan M. Qodari. Direktur Eksekutif Indo Barometer ini mengatakan, caleg yang dipasang asal-asalan atau sekadar jadi pelengkap tidak memiliki bekal kemampuan berpolitik mumpuni.
βBanyak juga caleg penggembira yang lolos di 2009 dan ini sebetulnya bahaya, karena biasanya tidak berkualitas,β kata Qodari.
Direktur Eksekutif Fastcomm Irfan Asy'ari Sudirman mengatakan, cara partai memasang artis atau caleg pemanis adalah stategi yang wajar. Apalagi jika caleg yang dipasang adalah seorang figur populer. Selain itu, ada juga caleg pemanis yang dipasang demi memenuhi kuota caleg perempuan.
βKalau memang itu dianggap sebagai strategi partai yang dinilai jitu untuk mendapatkan suara ya kenapa enggak,β kata pria yang akrab disapa Ipang Wahid itu saat berbincang dengan detikcom, Kamis (13/3) kemarin.
Selain caleg pemanis, menurut Ipang tipikal lain yang perlu diwaspadai adalah para kandidat yang sekadar menambah kuota. Mereka mendaftar dengan tujuan untuk cari kerja. βDia Cuma pelengkap yang penting ada, dan dia juga merasa mau mencoba karena sudah tidak ada kerjaan ya sudah, dia mencoba mencari peruntungan,β papar Ipang.
(erd/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini