Demikian disampaikan oleh Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa Duta Besar Edi Yusup pada saat menjadi pembicara dalam pertemuan bertema Growth, Effectivenes and Impact of Human Rights Council Resolutions di Kantor PBB Jenewa, Kamis (13 Maret 2014).
"Hal ini sejalan dengan tujuan pendirian Dewan HAM yakni memberikan kontribusi nyata terhadap pemajuan dan perlindungan HAM di tingkat global," jelas Dubes.
Menurut Dubes, pendekatan konstruktif tersebut penting mengingat terdapat kecenderungan menurunnya jumlah resolusi yang disahkan secara konsensus, walaupun jumlah kelompok inti pemrakarsa meningkat.
Dubes mengatakan bahwa sesuai paket Institutional Building (IB) Dewan HAM, pengaju resolusi diharapkan untuk memperoleh dukungan seluas mungkin dan selama negosiasi mengedepankan prinsip transparansi dan inklusifitas.
Pertemuan yang diselenggarakan bersama oleh pemerintah Mesir, Indonesia, Russia dan Ekuador serta Universal Rights Group ini merupakan salah satu kegiatan samping di tengah-tengah sesi ke-25 Sidang Dewan Hak Asasi Manusia (DHAM) PBB yang tengah berlangsung saat ini (3-28 Maret 2015).
Tujuan penyelenggaraan pertemuan ini menurut keterangan pers melalui Sekretaris II Nanda Avalist adalah sebagai forum tukar pikiran mengenai perkembangan dan kecenderungan terkait resolusi Dewan HAM serta kemungkinan pengembangan suatu budaya baru yang membantu agar resolusi Dewan HAM dapat dikelola lebih baik.
Selain Dubes Edi Yusup, pembicara lainnya pada pertemuan ini adalah Watap Mesir di PBB Dubes Walid Abdelnasser, Watap Russia di PBB Dubes Alexey Borodavkin, Watap Ekuador di PBB Dubes Luis Gallegos Chiriboga, Chief of the Human Rights Council Branch, kantor KTHAM Eric Tistounet dan Director Universal Rights Group Subhas Gujadhur.
(es/es)











































