Anik mengontrak rumah bersama suami, Iman Abdullah, dan 3 anak, Abdullah Faras Elmaky alias Faras (6), Nazhif Aulia Rahmatullah alias Najib (3), dan Muhammad Umar Nasrullah (9 bulan) di Jalan Margahayu Barat Margacinta Kota Bandung. Keluarga ini terlihat hidup damai, tak pernah ada masalah berarti. Anik merupakan ibu rumah tangga, sedangkan sang suami bekerja di sebuah yayasan.
Minggu pertama bulan Juni, kejadian menggemparkan terjadi. Beralasan ingin menenangkan diri, Anik meminta suaminya menginap di kantor. Malam itu, ia membekap satu per satu anaknya hingga kehabisan nafas dan tewas.
Anik mengaku tak memiliki motif khusus. Juga tak memiliki kelainan jiwa. Ia hanya merasa harus menyelamatkan anak-anaknya dari kehidupan. Berdasarkan penyelidikan polisi, perempuan yang biasa hidup berkecukupan itu mengalami paranoia.
Pengacara Anik saat itu, Iwan, menyebut Anik terlalu takut tidak bisa membahagiakan anak-anaknya di masa depan. Ia merasa menjadi ibu yang gagal. "Ia (Anik) merasa bersalah dan menganggap dirinya tidak memiliki kemampuan apa-apa (menghidupi anak-anak)," kata Iwan.
Anik sendiri saat ditanya pasca membunuh anak-anaknya, hanya mengatakan, "Tidak punya harapan lagi. Ya sudah putus asa saja dengan kehidupan nanti." Pada 15 Januari 2007, majelis hakim membebaskan Anik dari segala tuntutan dan memasukkan ke rumah sakit jiwa untuk mendapat perawatan.
Motif pembunuhan oleh Anik ini mirip yang dilakukan Dedeh, ibu 3 anak asal Kampung Cijengjing RT 5 RW 22 Desa Kertamulya Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Selasa (11/3) dini hari, ia menenggelamkan anaknya ke toren (penampung) air. Satu anaknya tewas, satu lainnya selamat. Usai beraksi, Dedeh menyerahkan diri ke polisi.
Polisi sempat menduga aksi tersebut disebabkan rasa frustasi terkait faktor ekonomi. Namun suami Dedeh, Kasito, membantahnya. Utang Rp 20 juta ke bank dibayar rutin. Selama ini, keluarganya juga tidak pernah masalah.
Dedeh mengaku tidak menyesal. Ia justru menyesal karena 2 anak lainnya tidak ikut meninggal. Apa yang membuat Dedeh nekat membunuh anaknya? "Saya enggak mau membebani anak," katanya.
(try/nrl)











































