4 Hal Tak Terjawab tentang Dedeh, Ibu yang Tenggelamkan Anak ke Toren Air

4 Hal Tak Terjawab tentang Dedeh, Ibu yang Tenggelamkan Anak ke Toren Air

- detikNews
Rabu, 12 Mar 2014 11:13 WIB
4 Hal Tak Terjawab tentang Dedeh, Ibu yang Tenggelamkan Anak ke Toren Air
Foto: detikTV-Trans 7
Jakarta - Ada hal aneh dalam diri Dedeh (38). Perempuan bernama lengkap Dedeh Uum Fatimah ini menenggelamkan kedua anaknya ke toren (tandon plastik) air. Satu anak balitanya, Aisah Fany (2,5) tewas, sedangkan kakak Aisah, Muhamad Fahrul Robani (10) selamat.

Dedeh, warga Kampung Cijengjing RT 5 RW 22 Desa Kertamulya Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat, beraksi sekitar pukul 03.00 WIB, Selasa (11/3) kemarin. Ia mengikat tangan Fahrul yang tertidur pulas. Fahrul sempat bangun, Dedeh menunda rencananya. Perempuan paruh baya itu menggendong Aisah ke lantai dua. Kemudian ia memasukkannya ke toren air berkapasitas 1.500 liter dan membiarkan anaknya di toren selama satu jam.

Dedeh turun dari lantai dua dan menggendong Fahrul. Dedeh memasukkan Fahrul ke toren yang sama. Namun bocah kelas 4 SD ini selamat karena posturnya lebih tinggi dari air. Ia berhasil membuka penutup toren air.

Usai beraksi sadis, Dedeh menyerahkan diri ke polisi. Ada hal-hal tak terjawab dalam kasus ini. Apa saja?



Foto: detikTV-Trans 7

1. Frustasi?

Foto: Baban Gandapurnama/detikcom
Dedeh dan suaminya tinggal terpisah. Sang suami Kasito (38) bekerja di Bogor. Dua minggu sekali, ia pulang ke Bandung. Mereka dikaruniai 3 anak, yakni Muhamad Rizaldi (15), Muhamad Fahrul Robani (10) dan Aisah Fany (2,5).

Aksi sadis Dedeh diduga karena frustasi terkait utang. Kasito mengakui keluarganya punya utang Rp 20 juta di 2 bank. Tapi selama ini, pembayaran angsuran berjalan lancar. Selain ditutup dari gaji Kasito, angsuran juga ditutup dari keuntungan Dedeh berjualan ayam krispi.

Di kantor polisi Dedeh mengaku memiliki masalah utang. Dia tega membunuh anaknya dengan alasan, "Saya enggak mau membebani anak."

Benarkah alasan itu?

1. Frustasi?

Foto: Baban Gandapurnama/detikcom
Dedeh dan suaminya tinggal terpisah. Sang suami Kasito (38) bekerja di Bogor. Dua minggu sekali, ia pulang ke Bandung. Mereka dikaruniai 3 anak, yakni Muhamad Rizaldi (15), Muhamad Fahrul Robani (10) dan Aisah Fany (2,5).

Aksi sadis Dedeh diduga karena frustasi terkait utang. Kasito mengakui keluarganya punya utang Rp 20 juta di 2 bank. Tapi selama ini, pembayaran angsuran berjalan lancar. Selain ditutup dari gaji Kasito, angsuran juga ditutup dari keuntungan Dedeh berjualan ayam krispi.

Di kantor polisi Dedeh mengaku memiliki masalah utang. Dia tega membunuh anaknya dengan alasan, "Saya enggak mau membebani anak."

Benarkah alasan itu?

2. Tak Pernah Kasar

Foto: Baban Gandapurnama/detikcom
Kasito mengakui istrinya sering memarahi anak-anak. Apalagi saat kondisinya kecapekan. Tapi sangat jarang atau bahkan tidak pernah memukul. Kasito tidak menyangka istrinya bakal menenggelamkan anaknya ke toren.

Tak pernah berbuat kasar, tapi kenapa ia tega beraksi sadis

2. Tak Pernah Kasar

Foto: Baban Gandapurnama/detikcom
Kasito mengakui istrinya sering memarahi anak-anak. Apalagi saat kondisinya kecapekan. Tapi sangat jarang atau bahkan tidak pernah memukul. Kasito tidak menyangka istrinya bakal menenggelamkan anaknya ke toren.

Tak pernah berbuat kasar, tapi kenapa ia tega beraksi sadis

3. Mengirim Anak Surga?

Foto: detikTV-Trans 7
Di hadapan polisi, Dedeh mengaku tidak menyesali perbuatannya. Ketika Dedeh ditanya langsung, memang begitulah adanya. Dedeh malah menyesal 2 anak lainnya tidak ikut meninggal.
 
"Kan kalau meninggal bisa masuk surga?" kata Dedeh enteng.

Benarkah dia berniat mengirim anak ke surga dengan cara menenggelamkannya ke toren air?

3. Mengirim Anak Surga?

Foto: detikTV-Trans 7
Di hadapan polisi, Dedeh mengaku tidak menyesali perbuatannya. Ketika Dedeh ditanya langsung, memang begitulah adanya. Dedeh malah menyesal 2 anak lainnya tidak ikut meninggal.
 
"Kan kalau meninggal bisa masuk surga?" kata Dedeh enteng.

Benarkah dia berniat mengirim anak ke surga dengan cara menenggelamkannya ke toren air?

4. Penjara atau RS Jiwa?

Dedeh boleh saja mengaku tidak menyesali perbuatannya. Ia bahkan ingin membunuh 2 anak lainnya. Saat diperiksa polisi, bahasa tubuh Dedeh berkata lain. Ia menciumi kresek kuning berisi pakaian Aisah, anak yang dibunuhnya.

"Ini buat mengenang anak saya," ucap Dedeh. Tak jelas, kenapa Dedeh tidak menyesali perbuatannya tapi ingin mengenang anaknya.

Dedeh tahu konsekuensi atas tindakan brutalnya. Ia menyebut, kalau tidak di penjara, maka dirinya akan dibawa ke RS Jiwa. "Saya siap diperiksa kejiwaan," katanya sambil tersenyum.

Polisi mengakui kejiwaan Dedeh labil. Sehat atau ada gangguan jiwa?

4. Penjara atau RS Jiwa?

Dedeh boleh saja mengaku tidak menyesali perbuatannya. Ia bahkan ingin membunuh 2 anak lainnya. Saat diperiksa polisi, bahasa tubuh Dedeh berkata lain. Ia menciumi kresek kuning berisi pakaian Aisah, anak yang dibunuhnya.

"Ini buat mengenang anak saya," ucap Dedeh. Tak jelas, kenapa Dedeh tidak menyesali perbuatannya tapi ingin mengenang anaknya.

Dedeh tahu konsekuensi atas tindakan brutalnya. Ia menyebut, kalau tidak di penjara, maka dirinya akan dibawa ke RS Jiwa. "Saya siap diperiksa kejiwaan," katanya sambil tersenyum.

Polisi mengakui kejiwaan Dedeh labil. Sehat atau ada gangguan jiwa?
Halaman 2 dari 10
(try/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads