Malaysia Airlines, Antara Tragedi Adam Air dan Air France

Pesawat MAS Hilang

Malaysia Airlines, Antara Tragedi Adam Air dan Air France

- detikNews
Senin, 10 Mar 2014 11:15 WIB
Serpihan AdamAir 11 Januari lalu (Gunawan/detikcom)
Jakarta - Hilangnya pesawat Malaysia Airlines mengingatkan publik akan insiden tragis yang menimpa pesawat Air France 447. Publik juga masih ingat hilangnya pesawat Adam Air 574 pada 1 Januari 2007 lalu.

Seperti dirangkum detikcom, Senin (10/3/2014), Adam Air jurusan Jakarta-Surabaya-Manado hilang setelah transit dari Bandara Juanda, Surabaya, pukul 12.55 WIB pada 1 Januari 2007. Sesuai jadwal, pesawat harus tiba di Bandara Sam Ratulangi, Manado, sekitar pukul 16.14 Wita. Namun pesawat nahas tersebut hilang kontak sekitar pukul 14.53 WIB. Sinyal-sinyal terkait pesawat ini tertangkap oleh Singapura dan Bandara Hasanuddin Makassar.

Sedangkan Air France 447 berangkat dari Rio de Janeiro menuju Paris pada 1 Juni 2009. Pesawat hilang kontak setelah berkomunikasi terakhir kali dengan pemandu lalu lintas udara (ATC). Pesawat ini tidak mengirim sinyal apa pun.

Pada Agustus 2007 atau 8 bulan setelah pesawat hilang, kotak hitam Adam Air ditemukan di kedalaman 2.000 meter Laut Majene. Sebelum ditemukan kotak hitam, 38 anggota tim dari berbagai negara yang diterjunkan ke perairan Majene, Sulsel, menemukan banyak serpihan Adam Air. Serpihan itu sempat diangkut ke kapal berbendera Cyprus yang mengangkut anggota tim, sebelum pengangkatan kotak hitam dilakukan. 102 orang tewas dalam pesawat Adam Air yang dipiloti Kapten Refri A Widodo itu.

Sedangkan untuk Air France, kotak hitam ditemukan pada 2011 oleh tim investigasi Prancis, di Samudera Atlantik,dan diumumkan secara resmi pada 2012 atau 3 tahun setelah kecelakaan. 228 Orang tewas.

Untuk Adam Air, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut, penyebab kecelakaan diduga karena cuaca buruk. Kerusakan pada alat bantu navigasi Inertial Reference System (IRS) dan kegagalan kinerja pilot dalam menghadapi situasi darurat. Pesawat jatuh di laut Majene dengan kecepatan tinggi hingga mengakibatkan badan pesawat terbelah dua.

Untuk Air France, laporan terakhir menyebutkan, kecelakaan terjadi akibat kesalahan teknis dan human error. Pencarian dan operasi penyelamatan melibatkan angkatan udara angkatan laut dan operasi bawah laut dilakukan di 17 ribu kilometer perairan laut yang belum dipetakan hingga kedalaman 4.700 meter. Saat ditemukan, puing-puing pesawat itu diketahui terlempar sangat jauh hingga mencapai perairan antara Brasil dan Afrika.

Sedangkan pesawat Malaysia Airlines hilang kontak pada Sabtu 8 Maret 2014 pukul 02.40 di sekitar Laut China Selatan. Pesawat membawa 227 penumpang dan 12 awak dari 15 negara termasuk 7 WNI. Hingga hari ketiga (Senin 10/3), belum ada titik terang lokasi pesawat jatuh.

Sebanyak 9 negara terlibat pencarian pesawat ini. Sama dengan Air France, pesawat ini juga tidak mengirimkan sinyal darurat, hal yang cukup aneh di zaman penerbangan moderen.

Misteri hilangnya pesawat ini semakin dalam karena ada dua penumpang yang menggunakan paspor curian. Dua penumpang itu memakai paspor milik Luigi Maraldi (Italia) dan Christian Kozel (Austria). Penggunaan paspor curian ini melahirkan dugaan adanya terorisme. Namun sejumlah pejabat kontraterorisme AS yang juga memantau penyelidikan tersebut menyebut hingga kini belum ada indikasi ke arah itu.


(nik/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads