4 Fakta Pembunuh Wanita yang Ditemukan Setengah Bugil di PIK

4 Fakta Pembunuh Wanita yang Ditemukan Setengah Bugil di PIK

- detikNews
Sabtu, 08 Mar 2014 11:00 WIB
4 Fakta Pembunuh Wanita yang Ditemukan Setengah Bugil di PIK
ilustrasi
Jakarta - Irwan Alexandria alias Aldo (20) ditangkap aparat Polres Jakarta Utara setelah menghabisi nyawa DES (19), wanita yang ditemukan tewas mengenaskan di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (3/3) lalu. Tersangka yang merupakan tukang profil kayu itu ditangkap pada Kamis (6/3) lalu, di gudang profil, Cengkareng, Jakarta Barat.

"Kami menangkap tersangka di gudang profil tempatnya bekerja, di Cengkareng, Jakarta Barat. Lokasinya tidak jauh dari TKP," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Daddy Hartadi, kepada detikcom, Sabtu (7/3/2014).

Daddy mengungkapkan, tersangka tidak hanya membunuh korban dengan terencana tetapi juga melakukan pencurian dengan kekerasan terhadap korban. Tersangka pun dijerat dengan Pasal 340 dan atau 338 dan 365 KUHP.

Wanita asal Pemalang, Jawa Tengah itu ditemukan terbujur kaku dengan posisi badan yang menungging. Tidak hanya itu, wajah korban pun terbenam ke dalam lubang tanah.

Kadi (48), petugas kebersihan yang pertama kali melihat sosok mayat korban ini di Jl Pantai Indah Barat PIK RT 03/03 Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara pada pukul 09.00 WIB. Penemuan mayat korban ini kemudian dilaporkan ke Polsek Penjaringan.

Dari hasil olah TKP aparat polisi saat itu, ditemukan sejumlah luka terbuka pada leher dan beberapa tubuh korban. Diduga korban ditusuk senjata tajam. Berikut 4 fakta pembunuhan tersebut seperti dirangkum detikcom, Sabtu (8/3/2014):





ilustrasi

1. Korban dan Tersangka Berkenalan di Facebook

ilustrasi
Korban pembunuhan adalah seorang siswi di sebuah SMK di Pemalang, Jawa Tengah. Korban dan tersangka awalnya berkenalan via situs jejaring sosial Facebook. Mereka sudah satu bulan intens berkomunikasi.

Korban kemudian datang ke Jakarta pada Senin 3 Maret lalu dijemput tersangka di Kota Tua, Jakarta Barat. Saat itu tersangka diantar ke Kota Tua oleh temannya bernama Iik. Iik lalu ditinggal di Kota Tua dan selanjutnya tersangka membawa korban ke TKP.

"Korban dengan tersangka ini kenalan via Facebook. Saat kenalan di Facebook itu, tersangka mengaku sebagai polisi sedangkan korban mengaku sebagai pramugari," jelas Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Daddy Hartadi kepada detikcom, Sabtu (8/3/2014).

Padahal, tersangka sendiri bekerja sebagai tukang profil kayu di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. Sementara korban merupakan pelajar SMK di Pemalang.

1. Korban dan Tersangka Berkenalan di Facebook

ilustrasi
Korban pembunuhan adalah seorang siswi di sebuah SMK di Pemalang, Jawa Tengah. Korban dan tersangka awalnya berkenalan via situs jejaring sosial Facebook. Mereka sudah satu bulan intens berkomunikasi.

Korban kemudian datang ke Jakarta pada Senin 3 Maret lalu dijemput tersangka di Kota Tua, Jakarta Barat. Saat itu tersangka diantar ke Kota Tua oleh temannya bernama Iik. Iik lalu ditinggal di Kota Tua dan selanjutnya tersangka membawa korban ke TKP.

"Korban dengan tersangka ini kenalan via Facebook. Saat kenalan di Facebook itu, tersangka mengaku sebagai polisi sedangkan korban mengaku sebagai pramugari," jelas Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Daddy Hartadi kepada detikcom, Sabtu (8/3/2014).

Padahal, tersangka sendiri bekerja sebagai tukang profil kayu di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. Sementara korban merupakan pelajar SMK di Pemalang.

2. Sebelum Dibunuh, Korban Diperkosa

ilustrasi
Setibanya di TKP, tersangka mengajak korban untuk berhubungan intim. Namun, korban saat itu menolaknya hingga lantas tersangka memperkosa korban.

"Sementara pengakuan tersangka, korban diperkosa dulu baru dibunuh," kata Daddy.

Dari hasil olah TKP, korban ditemukan tewas dalam posisi menungging dengan kondisi celana dalam melorot setengah telanjang. Sementara kepala korban terbenam di dalam lubang tanah.

Sedangkan dari hasil visum, ditemukan sperma pada kemaluan korban. Korban sendiri dinyatakan tidak hamil.

2. Sebelum Dibunuh, Korban Diperkosa

ilustrasi
Setibanya di TKP, tersangka mengajak korban untuk berhubungan intim. Namun, korban saat itu menolaknya hingga lantas tersangka memperkosa korban.

"Sementara pengakuan tersangka, korban diperkosa dulu baru dibunuh," kata Daddy.

Dari hasil olah TKP, korban ditemukan tewas dalam posisi menungging dengan kondisi celana dalam melorot setengah telanjang. Sementara kepala korban terbenam di dalam lubang tanah.

Sedangkan dari hasil visum, ditemukan sperma pada kemaluan korban. Korban sendiri dinyatakan tidak hamil.

3. Korban Dicekik Hingga Ditusuk pahat

Korban yang melakukan perlawanan ketika hendak diperkosa, dicekik tersangka hingga pingsan. Tidak hanya itu, tersangka juga menusuk leher dan beberapa bagian tubuh korban dengan pahat yang ia bawa.

Daddy mengungkapkan, luka akibat senjata tajam pada korban itu ditemukan di kepala bagian belakang sebanyak 4 lobang, dahi kanan 1 lobang, leher kiri 1 lobang, pergelangan tangan kanan 1 lobang, dagu 1 lobang, dan terdapat luka gigitan pada lengan tangan kanan.

"Namun hasil otopsi RSCM dengan ketua tim dokter dr Djaja Surya Atmaja dibantu dr Leonardo, menyatakan penyebab kematian korban akibat cekikan pada leher dan bekapan pada mulut korban," ujar Daddy.

Tidak hanya menusuk dan mencekik korban, tersangka juga membenamkan kepala korban ke dalam lubang tanah. Belum diketahui alasan tersangka membenamkan kepala korban itu.

3. Korban Dicekik Hingga Ditusuk pahat

Korban yang melakukan perlawanan ketika hendak diperkosa, dicekik tersangka hingga pingsan. Tidak hanya itu, tersangka juga menusuk leher dan beberapa bagian tubuh korban dengan pahat yang ia bawa.

Daddy mengungkapkan, luka akibat senjata tajam pada korban itu ditemukan di kepala bagian belakang sebanyak 4 lobang, dahi kanan 1 lobang, leher kiri 1 lobang, pergelangan tangan kanan 1 lobang, dagu 1 lobang, dan terdapat luka gigitan pada lengan tangan kanan.

"Namun hasil otopsi RSCM dengan ketua tim dokter dr Djaja Surya Atmaja dibantu dr Leonardo, menyatakan penyebab kematian korban akibat cekikan pada leher dan bekapan pada mulut korban," ujar Daddy.

Tidak hanya menusuk dan mencekik korban, tersangka juga membenamkan kepala korban ke dalam lubang tanah. Belum diketahui alasan tersangka membenamkan kepala korban itu.

4. Usai Membunuh, Tersangka Ambil HP Korban

ilustrasi
Setelah mengetahui korban tewas, tersangka kemudian mengambil satu unit telepon genggam milik korban. Handphone korban itu sudah disita polisi dari tersangka saat ditangkap, Kamis (5/3/2014) lalu.

Daddy mengungkapkan, tersangka dari awal sudah berniat menguasai harta korban. Korban yang mengaku sebagai pramugari saat berkenalan via Facebook itu, membuat tersangka berniat untuk merampas harta korban.

"Tersangka berpikir kalau pramugari itu kaya. Makanya timbul niat jahat sejak awal untuk menguasai harta korban," imbuhnya.

Usai melakukan pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan itu, tersangka kemudian meminta temannya Iik untuk menjemputnya. Saat itu, Iik kaget melihat tangan tersangka berlumuran darah.

"Tetapi tersangka tidak menceritakan kejadian itu kepada Iik," ujarnya.

4. Usai Membunuh, Tersangka Ambil HP Korban

ilustrasi
Setelah mengetahui korban tewas, tersangka kemudian mengambil satu unit telepon genggam milik korban. Handphone korban itu sudah disita polisi dari tersangka saat ditangkap, Kamis (5/3/2014) lalu.

Daddy mengungkapkan, tersangka dari awal sudah berniat menguasai harta korban. Korban yang mengaku sebagai pramugari saat berkenalan via Facebook itu, membuat tersangka berniat untuk merampas harta korban.

"Tersangka berpikir kalau pramugari itu kaya. Makanya timbul niat jahat sejak awal untuk menguasai harta korban," imbuhnya.

Usai melakukan pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan itu, tersangka kemudian meminta temannya Iik untuk menjemputnya. Saat itu, Iik kaget melihat tangan tersangka berlumuran darah.

"Tetapi tersangka tidak menceritakan kejadian itu kepada Iik," ujarnya.
Halaman 4 dari 10
(mei/nik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads