Foto Pesta Seks PNS Kemenhub, Ketua MUI: Itu Menistakan Istri

Jakarta - Majelis hakim Pengadilan Agama (PA) Tigaraksa, Tangerang, menilai foto pesta seks bukanlah zina sehingga tidak bisa dijadikan alasan perceraian. Namun menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan Shaberah, foto pesta seks sang suami berarti sudah menistakan si istri.

"Istri itu bisa menggugat cerai karena perilaku suami, cukup itu. Foto itu kan menista istri," ujar Amidhan kepada detikcom, Jumat (7/3/2014).

Walau begitu, Amidhan setuju dengan majelis hakim bahwa sulit untuk membuktikan sebuah perzinaan dari foto pesta seks kecuali ada empat orang yang menyaksikannya.

"Dulu ada orang dirajam karena ada pengakuan. Jadi pembuktian zina itu sangat sulit. Jadi memang foto itu tidak membuktikan," ujar Amidhan.

Amidhan menyarankan, si istri menggugat cerai dengan alasan perilaku suami yang sudah tidak dapat menafkahi lahir dan batin. Bukan melalui foto yang bergambar si suami dengan para PSK melakukan oral seks.

"Jadi istri ini menggugat cerai saja karena sudah tidak senang lagi. Walau tidak bisa membuktikan suami selingkuh atau tidak karena membuktikan selingkuh tidak mudah," tutup Amidhan.

Kasus bermula saat S menikahi N pada 10 September 1994 silam. Dari pernikahan itu lalu keduanya dikaruniai dua anak YM (16) dan RR (12). Rumah tangga yang awalnya harmonis tiba-tiba dilanda badai yang cukup serius. Si suami yang bekerja sebagai PNS di Kementerian Perhubungan (Kemenhub), S, ternyata suka jajan. N lalu menggugat cerai dengan bukti pesta seks si suami tapi ditolak pengadilan.


(vid/asp)