Sejak awal ditemukan, dengan cepat polisi dapat langsung menangkap pelaku pembunuh Sara, Kamis 6 Maret kemarin sore. Pembunuhan ini pun dilakukan lebih dari satu orang. Dan dilakukan oleh mantan pacarnya sendiri.
Apa saja fakta dibalik tewasnya perempuan bergelang Java Jazz?
Ade Sara Angelina
|
Pembunuh Adalah Mantan Pacarnya
|
"Pelaku bernama Hafitd (19), dia mantan pacar korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, kepada wartawan, Kamis (6/3/2014).
Pelaku ditangkap polisi pada Kamis, 6 Maret 2014 pukul 16.00 WIB, saat melayat jenazah korban di RS Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat.
"Kemudian pada pukul 17.00 WIB tadi, juga ditangkap pelaku bernama Assyfa alias Sifa (19), di Universitas Kalbis di Pulomas, Jakarta Timur," imbuhnya.
Saat ini, kedua pelaku masih diperiksa intensif aparat polisi untuk mendalami motif pembunuhan.
Mayat tersebut ditemukan petugas derek Jasamarga, Didin Hermansyah, Rabu (5/3/2014) pukul 06.30 WIB. Saat ditemukan korban memakai pakaian warna putih, rok warna hitam. Wajah dalam keadaan membiru tidak bisa dikenali.
Korban berambut panjang dengan tinggi sekitar 161 cm. Memakai gelang karet warna merah di tangan kiri, dengan tulisan "Java Jazz Festival". Selanjutnya korban dibawa ke RSCM.
Pembunuh Adalah Mantan Pacarnya
|
"Pelaku bernama Hafitd (19), dia mantan pacar korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, kepada wartawan, Kamis (6/3/2014).
Pelaku ditangkap polisi pada Kamis, 6 Maret 2014 pukul 16.00 WIB, saat melayat jenazah korban di RS Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat.
"Kemudian pada pukul 17.00 WIB tadi, juga ditangkap pelaku bernama Assyfa alias Sifa (19), di Universitas Kalbis di Pulomas, Jakarta Timur," imbuhnya.
Saat ini, kedua pelaku masih diperiksa intensif aparat polisi untuk mendalami motif pembunuhan.
Mayat tersebut ditemukan petugas derek Jasamarga, Didin Hermansyah, Rabu (5/3/2014) pukul 06.30 WIB. Saat ditemukan korban memakai pakaian warna putih, rok warna hitam. Wajah dalam keadaan membiru tidak bisa dikenali.
Korban berambut panjang dengan tinggi sekitar 161 cm. Memakai gelang karet warna merah di tangan kiri, dengan tulisan "Java Jazz Festival". Selanjutnya korban dibawa ke RSCM.
Kedua Pelaku Ditangkap Saat Melayat
|
"Pelaku atas nama Hafitd ditangkap saat saat melayat jenazah korban di RS Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan, Kamis (6/3/2014).
Selain menangkap Hafitd polisi juga menangkap pelaku lainnya bernama Afisah. Belum diketahui peran kedua pelaku dalam peristiwa pembunuhan tersebut.
"Saat ini, kedua pelaku masih diperiksa intensif aparat polisi untuk mendalami peristiwa pembunuhan yang dilakukan pelaku," terangnya.
Ade Sara ditemukan di pinggir tol Rabu 5 Februari pagi. Korban berambut panjang dengan tinggi sekitar 161 cm. Memakai gelang karet warna merah di tangan kiri, dengan tulisan "Java Jazz Festival".
Kedua Pelaku Ditangkap Saat Melayat
|
"Pelaku atas nama Hafitd ditangkap saat saat melayat jenazah korban di RS Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan, Kamis (6/3/2014).
Selain menangkap Hafitd polisi juga menangkap pelaku lainnya bernama Afisah. Belum diketahui peran kedua pelaku dalam peristiwa pembunuhan tersebut.
"Saat ini, kedua pelaku masih diperiksa intensif aparat polisi untuk mendalami peristiwa pembunuhan yang dilakukan pelaku," terangnya.
Ade Sara ditemukan di pinggir tol Rabu 5 Februari pagi. Korban berambut panjang dengan tinggi sekitar 161 cm. Memakai gelang karet warna merah di tangan kiri, dengan tulisan "Java Jazz Festival".
Pembunuhan Bermotif Karena Sakit Hati
|
Ibunda Sara, Elisabeth, mengatakan, kemungkinan kuat Sifa mau membantu Hafid membunuh anaknya karena alasan kebencian.
"Pertama-tama setelah habis putus, setiap pacar hafitd ke rumah hafitd, adiknya hafitd selalu nanya kakak sara mana? Nah itu yang mungkin bikin Syifa nggak suka sama anak saya," ujar Elisabeth saat ditemui detikcom, di Rumah Duka RSCM, Jl Pangeran Diponegoro, Jakarta Kamis (6/2/2014).
Sedangkan Hafitd, dikenal oleh Elisabeth sebagai sosok pemarah. Bahkan, saat Hafitd dan Sara putus, cacian dan makian selalu dilontarkan Hafitd kepada Sara.
"Setelah putus dia sering memuat perkataan yang tidak pantas di jejaring sosial, ya kayak twitter sama facebook dan itu yang bikin anak saya marah balik sama hafitd," jelasnya.
Ade Sara dibunuh oleh Hafitd dan Sifa pada Selasa 4 Maret kemarin. Jasad Sara ditemukan pada Rabu 5 Maret di pinggir Tol Bintara. Selang satu hari kemudian kedua pelaku ditangkap. Hafitd dan Sifa ditangkap saat sedang melayat di Rumah Duka RSCM pada Kamis 6 Maret.
Pembunuhan Bermotif Karena Sakit Hati
|
Ibunda Sara, Elisabeth, mengatakan, kemungkinan kuat Sifa mau membantu Hafid membunuh anaknya karena alasan kebencian.
"Pertama-tama setelah habis putus, setiap pacar hafitd ke rumah hafitd, adiknya hafitd selalu nanya kakak sara mana? Nah itu yang mungkin bikin Syifa nggak suka sama anak saya," ujar Elisabeth saat ditemui detikcom, di Rumah Duka RSCM, Jl Pangeran Diponegoro, Jakarta Kamis (6/2/2014).
Sedangkan Hafitd, dikenal oleh Elisabeth sebagai sosok pemarah. Bahkan, saat Hafitd dan Sara putus, cacian dan makian selalu dilontarkan Hafitd kepada Sara.
"Setelah putus dia sering memuat perkataan yang tidak pantas di jejaring sosial, ya kayak twitter sama facebook dan itu yang bikin anak saya marah balik sama hafitd," jelasnya.
Ade Sara dibunuh oleh Hafitd dan Sifa pada Selasa 4 Maret kemarin. Jasad Sara ditemukan pada Rabu 5 Maret di pinggir Tol Bintara. Selang satu hari kemudian kedua pelaku ditangkap. Hafitd dan Sifa ditangkap saat sedang melayat di Rumah Duka RSCM pada Kamis 6 Maret.
Halaman 2 dari 8