.webp)
Penerapan dilakukan dengan penyampaian desakan kepada Sekretaris Jenderal Liga Parlemen Jepang-Indonesia, Yosuke Tsuroho dalam pertemuan di Gedung Parlemen Jepang di Tokyo, Jumat (28/2) pekan lalu.
Kebijakan yang diberikan Jepang kepada Malaysia dan Thailand dalam pemberlakuan bebas visa, justru membuat Yusron bertanya-tanya. Mengapa hal serupa tidak diberlakukan kepada Indonesia.
"Perbedaan di atas membuat saya bertanya tentang mengapa pemerintah Jepang, tidak atau belum melakukan kebijakan yang sama terhadap Indonesia," ujar Yusron dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (4/3/2014).
Persoalan bebas visa bagi WNI bukan saja akan menyangkut kemudahan WNI untuk berkunjung ke Jepang. "Melainkan, hal tersebut juga menyangkut harga diri (pride) bangsa. Kalau Thailand dan Malaysia bebas visa, mengapa kita tidak?" tanya Yusron yang pernah menjabat Ketua Liga Parlemen Indonesia-Jepang periode 2004-2009 ini.
Kebijakan bebas visa cenderung reciprocal (timbal-balik). Karena itu, jika Jepang menerapkan kebijakan tersebut, maka Indonesia cenderung melakukan hal yang sama. "Jika ini berlaku, pemasukan negara dari biaya visa warga Jepang tentu akan hilang," kata Yusron.
Dari segi pariwisata, Indonesia akan memperoleh peningkatan kunjungan wisatawan Jepang ke Indonesia.
Sementara itu, Tsuruho menanggapi positif niatan Indonesia yang ingin pemberlakuan bebas visa. "Proses penerapan bebas visa bagi WNI sedang digodok dan parlemen Jepang akan terus menggiringnya," kata Tsuruho.
Namun demikian, keinginan tersebut tidaklah berjalan mulus karena masih adanya kekhawatiran pihak-pihak tertentu terkait aksi terorisme yang ada di Indonesia.
(ahy/mok)
