Para peziarah tampak mengambil air yang berada di dalam gentong sebelum masuk ke ruangan makam Habib Kuncung. Air yang dituang ke dalam cangkir itu ditaruh di sisi kanan di dekat peziarah duduk.
Ada juga yang menuangkan air ke dalam botol minuman kemasan, lalu membuka tutupnya dan memasukkan kepalanya ke dalam kelambu makam hingga sekitar tujuh menit lamanya. Setelah itu peziarah tersebut beranjak keluar.
Sementara yang lain tampak meminum air setelah selesai melakukan ziarah. Cangkir berukuran kecil itu diisi dengan air yang ada di dalam tiga gentong, sedikit demi sedikit. Kemudian peziarah tersebut menenggaknya sembari duduk.

Joko, 40, sopir sebuah perusahaan travel yang mengantarkan tamunya seorang calon legislator ke makam Habib Kuncung mengaku ada tiga tempat pemakaman yang dikunjungi pada malam itu. Sebelum berziarah di makam Habib Kuncung, Joko sudah mengantar sang tamu berziarah ke makam di masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.
Joko menjelaskan menjelang pemilihan umum April mendatang, ia sudah banyak mengantarkan tamu dari berbagai daerah ke makam-makam keramat di Jakarta. "Mau nyaleg, mereka ziarah dulu ke makam,” ujar Joko saat ditemui detikcom di dekat makam Habib Kuncung.
Darussalam, 37 tahun, membenarkan kalau dirinya cukup sering berkunjung ke beberapa makam keramat di Jakarta seperti makam Pangeran Jayakarta. Aktivitas spiritual caleg DPRD DKI Jakarta dari Partai Kebangkitan Bangsa itu dilakukan sejak empat bulan lalu bersama rekan politikus lainnya.
Kebiasaan ini, menurut Alam, sapaannya, karena ingin sekadar silaturahmi atau meminta doa restu kepada sosok mantan penguasa pemerintahan Jakarta yang sudah meninggal.
Alam menyebut hampir setiap politikus yang ingin berkarir di Jakarta pasti pernah sowan ke Makam Pangeran Jayakarta di kawasan Jakarta Timur. Sebagai sosok leluhur penguasa Jakarta tempo dulu, Pangeran Jayakarta diharapkan bisa menjadi inspirasi kalau dirinya misalkan terpilih.
"Apa yang dilakukan Pangeran Jayakarta dulu bisa kita terapkan sesuai pikiran beliau,” kata Alam kepada detikcom, Ahad (02/03/2014).
Wakil Sekretaris DPW PKB DKI Jakarta ini mengungkapkan selain makam Pangeran Jayakarta, beberapa makam keramat di Jakarta yang biasa dikunjungi antara lain Mbah Priok dan Habib Kuncung. Menurut dia, tiga makam keramat ini dianggap para politikus sebagai paku Jakarta yang perlu dikunjungi sebelum atau saat bertarung.
Kalau di hari khusus tertentu, menurutnya, ada politikus yang sengaja berkunjung ke makam untuk janjian dengan juru kunci agar bisa diberikan doa. “Ini kan cuma sekadar silaturahmi karena politikus pasti tahu beginian. Tapi, kalau saya gak sampai terlalu harus percaya gituan yang minta doa khusus buat menang,” tutur Alam.
Pengamat politik menilai perilaku para caleg yang doyan ziarah kubur ini sebagai tanda keyakinan akan klenik. “Mereka percaya pada politik klenik karena berpikir bahwa mereka bisa memenangkan proses-proses politik melalui dukungan suprantural,” kata pengamat politik dari UGM, Ari Diwpayana ketika berbincang dengan detikcom, Senin (03/03/2014).
(brn/brn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini