Kesaksian Staf Dimsum Soal Suami Anggota FPD yang Menyekap Black

Kesaksian Staf Dimsum Soal Suami Anggota FPD yang Menyekap Black

- detikNews
Selasa, 04 Mar 2014 08:02 WIB
Herdy M Peter
Jakarta - Supriyanto alias Black, petugas valet Dimsum Festival Kemang disekap oleh Herdy M Peter di rumahnya di Villa Puri Sriwedari Blok O Cimanggis, Depok, selama 3 hari. Selama disekap, Black diancam dengan todongan senjata api. Bahkan warga asal Grobogan ini dipaksa untuk nyabu bareng Peter sambil ditodong pistol.

Black disekap di rumah mewah Peter sejak tanggal 18-20 Februari 2014 lalu. Ia baru bisa meloloskan diri, saat petugas Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya mendatangi rumah Peter pada Kamis (20/2/2014) dini hari, setelah adanya laporan penyekapan dari Manager Dimsum Festival Kemang, Hamdan M Ali.

Detik-detik saat Black disekap ini, diketahui oleh 2 orang petugas delivery Dimsum Festival Kemang, Tanto dan Pian, saat mengantarkan pesanan ke rumah Peter, tanggal 19 Februari 2014 pagi.

"Saya waktu itu disuruh antar pesanan ke rumah Pak Peter. Karena saya tidak tahu alamatnya, sehingga saya mengajak teman saya Pian untuk menemani," ujar Tanto, Selasa (4/3/2014).

Setibanya di rumah Peter, Tanto kaget mendapati Black ada di rumah tersebut. Tanto pun sempat bertanya kepada Black mengapa ia berada di rumah tersebut.

"Lalu Si Black SMS saya, dia bilang saya disekap, ditahan nggak boleh pulang," ujar Tanto.

Tanto dan Pian cukup lama di rumah itu lantaran sang pemilik rumah yang juga suami dari seorang anggota DPR itu, tidak langsung membayar tagihan atas pesanan makanannya itu. Kedua petugas delivery ini dibawa berkeliling rumah Peter, dan ditunjukkan kekayaannya.

"Kita diajak keliling rumah juga, ditunjukkan koleksi bajunya, sertifikat batu sapir dia, tempat DJ, semua ditunjukkan," ucap Tanto.

Bahkan Tanto dan Pian sempat ditawari untuk memakai sabu. Namun mereka menolaknya dengan alasan hendak meneruskan kembali pekerjaannya.

"Dia nawarin sabu dari saku celananya. Ni mau nggak pake. Saya bilang, terima kasih Pak Peter, saya tidak pake," kata Tanto.

Tidak hanya itu, Tanto juga ditanyai siapa komandan sekuriti di Dimsum Festival. Namun, karena Tanto tidak mengetahuinya, ia hanya mendapat 'pesan' dari Peter untuk disampaikan kepada komandan sekuriti Dimsum Festival Kemang.

"Dia sambil buka baju dan celana, telanjang, menyuruh saya agar komandan sekuriti ke situ. Saya juga nggak ngerti kenapa dia bertingkah seperti itu," tuturnya.

Setelah cukup lama, Peter lalu menanyakan berapa jumlah tagihan atas pesanan makanannya yang mencapai Rp 602.500. Namun, ketika Peter merogoh dompet di celananya, ia tidak memiliki uang tunai. Peter pun kemudian menyerahkan kartu kreditnya.

"Nih kamu ambil kartu, tapi gesek Rp 1 T, kalau nggak kamu saya tembak, kata dia begitu. Ya kita bingung mau gesek di mana Rp 1 triliun, akhirnya kami telpon Pak Hamdan dan Pak Hamdan menyuruh kami pergi dari rumah Pak Peter," pungkasnya.

Tanto dan Pian pun kemudian berpamitan kepada Peter. Setelah beberapa saat kemudian, Hamdan datang ke rumah Peter dan terjadi penyekapan terhadap Hamdan. Hamdan sempat ditodong senjata api oleh Peter.

Bahkan Peter sempat melepaskan 4 kali tembakan ke udara karena Hamdan tidak dapat menjawab pertanyaan Peter. Hamdan baru bisa meloloskan diri ketika datang petugas sampah ke rumah Peter. Hamdan lalu melapor ke polisi, hingga akhirnya Peter ditangkap pada Kamis 20 Februari dini hari lalu.


(mei/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads