Saat dihubungi melalui telepon, Lambok membenarkan dia dan keluarganya pergi ke gua Langse. Selain dia, ada rombongan lain yang datang dengan mobil yang berbeda. Ia mengaku hanya ikut rombongan dan bukan sebagai pemimpin rombongan.
"Saya peserta, bukan ketua, diajak om Bandi (Subandi), terus berangkat hari Minggu, saya ikut saja," kata Lambok lewat telepon selulernya, Senin (3/3/2014).
Lambok pergi satu mobil dengan anak serta istrinya, ia mengaku tidak kenal rombongan yang ada di dalam mobil lainnya. Namun ia membenarkan, kepergiannya ke gua itu untuk memohon sesuatu agar dikabulkan.
"Ya saya gitu-gitu, di sana ngomong mintanya apa, cita-citanya apa. Itu baru pertama kali sih yang saya ikut. Mereka melakukan ritual itu, tapi tidak kenal siapa mereka," tandasnya.
Sementara itu terkait peristiwa terjatuhnya Subandi hingga tewas dan Yayuk yang mengalami luka, Lambok mengaku tidak tahu. Saat kejadian, Lambok sedang berada di tebing, sementara korban di dalam gua.
"Tidak tahu, saya posisi di atas. Ya di gua Langse, dari gua naik ke atas. Saya kejadian persis tidak tahu, saya di atas," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, dua warga Semarang Jawa Tengah terpeleset saat akan melakukan ritual di gua Langse yaitu Subandi yang tewas dan Yayuk yang sempat dirawat di RSUD Panembahan Senopati. Mereka datang rombongan menggunakan dua mobil dan berangkat hari Minggu pagi.
(alg/ahy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini