Mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi menangkap kesan dan keprihatinan yang muncul di masyarakat itu. Hasyim mengemukakan pandangannya saat bedah buku 'Suryadharma Ali: Gagasan, Ucapan dan Tindakan dalam Mencerahkan Pendidikan Islam dan Kerukunan Umat'.
"Tidak ada lulusan pesantren yang menjadi ekstremis kecuali dari pesantren baru. Kalau pesantren lama nggak ada tuh," tutur Hasyim di hadapan 230 orang di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2014).
Hasyim mengatakan, Indonesia termasuk salah satu negara dengan heterogenitas tinggi di dunia. Meski demikian, Indonesia memiliki toleransi yang sangat tinggi. Kemudian, nilai-nilai bermuatan kekerasan dan intoleransi masuk ke pesantren-pesantren baru di Indonesia.
"Pesantren baru itu umumnya mengadopsi ajaran Islam dari luar yang berbeda dan tidak semuanya cocok disandingkan dengan nilai-nilai di Tanah Air. Jadi bukan dari Indonesia. Sehingga, sering memicu konflik," lanjutnya.
Namun demikian, pada dasarnya masyarakat Indonesia menjunjung tinggi keberagaman. Bahkan toleransi antar agama di Indonesia merupakan yang terbaik dibanding negara-negara lain di dunia.
"Indonesia adalah negara yang paling bagus toleransi agamanya di seluruh dunia," tutupnya.
(dnu/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini