Menyusuri Jejak Horor Geng Motor

Ilmu Kebal Geng Motor

Menyusuri Jejak Horor Geng Motor

- detikNews
Selasa, 25 Feb 2014 14:56 WIB
Menyusuri Jejak Horor Geng Motor
Sejumlah pria yang diduga pelaku geng motor ditangkap polisi.
Jakarta - Aksi brutal geng motor di Jatiwarna, Bekasi Jawa Barat yang terjadi pada Ahad (16/2) lalu meninggalkan jejak horor. Meski sudah sepekan berlangsung, namun dampaknya masih terasa hingga Jumat (21/2) pekan kemarin.

Apalagi dua hari setelah kejadian brutal itu beredar pesan berantai yang isinya menyebut bahwa, geng motor akan melakukan aksi pada malam hari. Anggota geng motor akan menyerang siapapun yang mereka temui.





Pekan lalu detikcom mencoba menyusuri jejak-jejak geng motor di kawasan Pondok Gede hingga Jatiasih di Bekasi Jawa Barat. Perjalanan dimulai menjelang malam, selepas jam kerja.

Di sepanjang jalan Pondok Gede-Jatiasih tak banyak kendaraan lalu lalang selepas jam 20.00. Hanya ada beberapa warung kopi kecil terlihat di pinggir jalan. Dari Pondok Gede, detikcom bergerak ke pertigaan Jati Waringin.

Di kawasan ini, kendaraan lebih banyak yang mengarah ke Klender dan Pondok Kelapa. Sementara jalan menuju arah Bekasi (arah kanan) tampak lebih sepi. Beberapa warga yang berbincang dengan detikcom menyarankan untuk tidak melakukan perjalanan menuju arah Puri Gading dan Kecapi, Bekasi.

Alasannya, keadaannya masih rawan dan jarang ada yang berani melalui jika pada malam hari. “Jangan lewat ke arah sana (Bekasi), rawan, geng motor itu. Kalau tetap ke sana ya hati-hati,” kata Syaiful, salah seorang warga Jatiasih yang ditemui detikcom, Jumat malam (21/2) pekan lalu.

Anto juga menyarankan agar detikcom membawa batu sebagai senjata jika bertemu dengan anggota geng motor. Dari Jati Waringin, detikcom bergerak menuju daerah Jatiasih. Kondisinya tidak jauh beda, hanya ada beberapa kendaraan yang melintas.

Suasana sedikit ramai terlihat ketika detikcom tiba di Kampung Kebantenan, Jati Asih, Bekasi. Tepatnya di depan gerbang tol yang mulai dibangun pada tahun 2014 lalu. Ada beberapa warung dan pedagang makanan gerobak yang mangkal.

Di Kampung Kebantenan lagi-lagi seorang warga bernama Anto mengingatkan agar detikcom berhati-hati. Alasannya sama, daerah tersebut rawan aksi geng motor. Apalagi jalanan menuju Puri Gading dan Kecapi sangat sepi.

Tidak banyak orang yang berani lewat sendirian. Sebab, sebelum marak geng motor belakangan ini, daerah tersebut sudah rawan aksi begal sejak tahun 1991.

“Sebelum aksi geng motor ini, disini memang udah rawan dari tahun 1991, mulai aman sejak dibangun Tol tahun 2004, jadi lumayan ramai. Kalau dulu, orang gak ada yang berani bawa motor sendirian. Sebaiknya jangan dilanjutin, tapi ya hati – hati aja,” kata Anto.

Benar saja, setelah melewati gerbang tol di Kampung Kebantenan, Jatiasih, jalanan sangat sepi. Detikcom lebih sering berkendara sendiri. Beberapa puluh menit sekali baru ada satu mobil atau satu sepeda motor yang lewat, mereka memacu kendaraannya dengan kecepatan yang lumayan tinggi.

Beberapa warung kecil, alfamart dan indomaret juga tampak tutup ketika memasuki daerah Jatisari, jalanan benar – benar lengang. Tidak ada kendaraan maupun warga yang di pinggir jalan.

Sekitar satu jam berkendara dengan kecepatan lambat dari Kampung Kebantenan, detikcom akhirnya menemui sebuah warung kecil di daerah Jatisari. ada satu orang yang terjaga, sementara temannya yang memiliki jatah jaga warung pada siang hari, tampak pulas tertidur di warung yang berukuran kecil itu.

“Sejak ada geng-geng motor itu jadi tambah sepi. Jarang banget yang lewat. Ngeri juga sih, tapi ya mau gimana, di dalam (dalam warung) cuma muat untuk tidur satu orang,” kata Andi pemilik warung.

(erd/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads