Tindakan brutal yang dilakukan oleh geng motor Tengki Boys telah memunculkan ketakutan di masyarakat. Maklum, pemberitaan dan berbagai broadcast mengenai aksi kebrutalan geng motor asal Cipayung, Jakarta Timur, itu sangat gencar.
Pesan berantai tersebut berisi bahwa geng motor akan melakukan aksi pada malam hari dan membabat setiap korban yang ditemui. Ketakutan warga semakin bertambah seiring berembusnya kabar bahwa gerombolan Tengki Boys memiliki ilmu kebal.
Beberapa anggota geng Tengki Boys memang sudah berhasil dibekuk polisi. Tapi puluhan anggota lainnya masih berkeliaran belum diamankan. Geng motor yang menamakan diri sebagai Camp Amerika ini tergolong berbeda dengan geng motor lain yang pernah ada.

Selain aksi brutal dan kejam, kelompok ini disebut-sebut mempunyai ilmu kebal. Tidak hanya kebal terhadap senjata tajam, tapi juga kebal terhadap peluru.
Menurut Anto, 32 tahun, pemilik warung di pinggiran jalan daerah Jatiasih, dekat kawasan Pondok Gede, sebagian dari anggota geng motor memiliki ilmu kesaktian tersebut. Para anggotanya juga sebagian besar terdiri dari anak baru gede alias ABG.
Kendati memiliki ilmu kebal, lanjut Anto, ilmu kebal yang dimiliki sebagian kecil geng motor tersebut bukan lah ilmu yang diperoleh dari hasil belajar atau menuntut ilmu kebal. Melainkan ilmu kebal yang didapat dari membeli jimat atau sebutan lainnya 'isian'.
Menurut Anto, ilmu kebal yang diperoleh dari hasil beli jimat atau isian, tidak akan dapat tahan atau berlangsung lama. Sifatnya hanya sementara atau memiliki jangka waktu tertentu sesuai dengan jumlah uang atau mahar yang dibayarkan.
Ia menyebutkan, jangka waktunya tidak akan lebih dari tiga bulan. “Paling lama juga tiga bulan. Ya gak sekuat tekbal yang benar-benar nuntut. Belinya ada yang di Ujung Kulon (Provinsi Banten) dan Kranggan,” ungkapnya saat ditemui detikcom, Jumat (21/02/2014) menjelang tengah malam.
Kiki, warga Jatisari membenarkan Kranggan memang daerah yang masih banyak kleniknya. Selain itu, juga terdapat beberapa padepokan yang salah satunya di depan Perum Bumi Ereska.
“Kemarin aja suamiku survei motor di sana, mereka masih percaya hari baik dan hari sial gitu, motornya diminta datang hari apa gitu sesuai perhitungannya. Nah, ketika motornya datang, malah dimandiin kembang dan disajenin gitu,” ungkap Kiki kepada detikcom, Jumat (21/02/2014).
Selan itu, Kiki menjelaskan, Kranggan, yang letaknya di perbatasan Bekasi, Jawa Barat, dan Jakarta Timur, itu penduduk aslinya merupakan Sunda Banten. Di Kranggan terdapat sebuah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jatiranggon. “Orang banyak yang semedi di sana,” katanya.
(idh/brn)