Seorang bocah bernama Yesly Lole (13) menjadi korban buaya yang tiba-tiba menyerang saat tengah bermain bersama dua temannya pada 17 Februari lalu.
Buaya tersebut akhirnya berhasil ditangkap warga pada 19 Februari 2014. Lokasi penangkapan di sekitar 300 meter dari lokasi penyerangan. Setelah ditangkap perut buaya itu dibedah warga. Dalam perut itu masih tersisa bagian-bagian tubuh bocah tersebut.
"Setelah dilakukan pembedahan buaya untuk mengeluarkan sisa potongan tubuh dari anak yang dimakan oleh buaya tersebut, dilanjutkan dengan ritual adat penguburan buaya. Harapannya tidak ada lagi balas dendam oleh buaya-buaya yang lainnya. Demikian kepercayaan masyarakat Pulau Semau Kabupaten Kupang Provinsi NTT," tutur Dedi Mandala, seorang warga Pulau Semau saat dihubungi detikcom, Selasa (25/2/2014).
"Ada (potongan) tangan kanan, kaki kiri-kanan dari bagian paha dan panggul yang masih terlihat utuh. Korban sendiri sudah dimakamkan di TPU Konansila pada 19 Februari lalu setelah buaya berhasil ditangkap," imbuhnya.
Prosesi pemakaman buaya itu sendiri diunggah oleh Dedi ke pasangmata.com. Dia berharap, kejadian serupa tidak terulang lagi ke depannya.
"Kami ingin pertanggungjawaban PSDA Kupang, tapi masih harus dikaji lagi. Paling tidak memberikan jaminan kepada warga supaya tidak terulang lagi saat ke laut," imbuhnya.
Dedi menyatakan, penyerangan buaya di lokasi ini bukanlah yang pertama kalinya. Dalam kurun waktu 2013 hingga 2014, ada 8 kali penyerangan buaya. Banyak warga yang terluka akibat serangan ini.
Dedi menduga buaya ini berasal dari penangkaran buaya yang terletak sekitar 70 sampai 80 kilometer dari pulau tersebut. "Mungkin lolos dari penangkaran itu," katanya.
Video penguburan buaya itu bisa disaksikan di sini.
(trq/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini