Dr Dr Ir Franz SH MKn SE MBA MM MSi CPM: Gelar Doktor Saya Dua Lho Ya...

Dr Dr Ir Franz SH MKn SE MBA MM MSi CPM: Gelar Doktor Saya Dua Lho Ya...

- detikNews
Senin, 24 Feb 2014 15:26 WIB
Jakarta - Franz Astani mengakui 10 gelar akademis yang diraihnya akibat dorongan orang tuanya. Akibat lecutan orang tuanya, kini Franz sah menyandang 10 gelar yaitu Dr Dr Ir SH MKn SE MBA MM MSi CPM.

"Itu sebenarnya dulu saya hanya ingin membuktikan perkataan ayah saya, kamu kerja apa? Nah kamu harus bisa lebih dari itu. Waktu itu saudara-saudara saya sarjana semua, saya pengin lebih dari mereka," kata Franz saat menerima detikcom di kantor notaris miliknya, Jalan Sambas, Melawai, Jakarta Selatan, Senin (24/2/2014).

Puncak pendidikan yang diraih yaitu strata tiga dari Universitas Indonesia untuk bidang ekonomi dan dari Universitas Parahyangan untuk bidang hukum.

"Gelar saya doktornya ada dua lho. Awas lho ya doktornya dua, rugi saya kalau ditulis cuma satu," canda pria kelahiran 2 Oktober 1953 itu.

Adapun deretan gelar akademis yang diraih Franz sejak tahun 1978, yaitu:
Bidang Ekonomi:
1. Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
2. Master of Business Administration dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI)
3. Magister Management dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI)
4. Doktor ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Bidang Hukum
5. Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia
6. Master Kenotariatan dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia
7. Doktor hukum dari Fakultas Hukum Universitas Parahyangan
Bidang Sosial
8. Master of American Studies dari Universitas Indonesia
Bidang Enginering
9. Insinyur dari Universitas Parahyangan
Dari Luar Negeri
10. CPM dari Nanyang University of Singapore

"Motivasinya ingin berbakti kepada orang tua. Bapak saya itu saudaranya sarjana semua, kakek saya meninggal tapi ayah saya nggak sempet sarjana dan cuma jadi asisten apoteker," ucap Franz.

(asp/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads