Penganugerahan gelar berlangsung di Istana Datu Luwu di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Jumat (21/2/2014). Acara penganugerahan gelar adat dimulai dengan prosesi Ripaduppai Lellung di mana Presiden SBY dan Ibu Ani dipayungi dengan tenda kehormatan bertiang 6. Keduanya akan dibimbing oleh Sanro Padduppa (dukun penjemput) hingga ke depan Istana.
Di depan Istana, Sanro Padduppa berdialog dengan Sanro pallawolo (dukum pemimpin acara) dalam bahasa Bissu. Dialog ini disebut Ripasitangkereng Lawaloe, yaitu dialog mempertanyakan siapa gerangan tamu kehormatan itu dan apa maksudnya kedatangannya. Setelah prosesi ini, Presiden SBY dan Ibu Ani dibimbing untuk duduk di Lamming Pulaweng (Singgasana Utama).
Dengan pakaian adat serba putih, keduanya bersanding di pelaminan bagai sepasang pengantin yang baru menikah. Keduanya tersenyum ketika dibacakan arti dari gelar yang diberikan.
Presiden SBY mendapat gelar Anakaji To Appamonang Ri Luwu yang bermakna Pangeran Mulia, Sang Pengangkat Martabat di Luwu. Sedangkan Ibu Ani mendapat gelar We Tappa Cina Warawarae Ri Majapai yang bermakna putri cina yang berwajah bersinar cemerlang dari Majapahit.
Pada puncak prosesi penasbihan gelar, Presiden SBY akan diberikan songkok emas dan Ibu Ani dipasangkan kembang goyang oleh kerabat Kedatuan Luwu.
(mpr/fjp)