Kisah Tempat yang Diyakini Sebagai Makam Tan Malaka saat Kelud Meletus

Kisah Tempat yang Diyakini Sebagai Makam Tan Malaka saat Kelud Meletus

- detikNews
Kamis, 20 Feb 2014 20:05 WIB
Foto: Andhika Dwi/detikcom
Kediri - Udara sejuk berembus di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Kamis (20/2/2014). Seperti tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya. Padahal pekan lalu letusan Kelud sangat terasa. Saat itu, ada yang berbeda di tempat yang diyakini warga sebagai makam Tan Malaka.

Warga desa menyakini yang berada di tengah cekungan lembah dan pematang sawah itu adalah makam Tan Malaka, penulis Madilog (Materialisme Dialektik Logika). Ada yang menyebutnya 'Mbah Selopanggung'. Tidak semua warga berani bercerita tentang makam itu karena sosok Tan Malaka masih kontroversial bagi sebagian orang.

Salah satu warga Asnendar mulai berkisah tentang letusan Kelud. Ia mengaku melihat kilatan warna merah kebiru-biruan di dekat makam, Kamis (13/2) malam. Beberapa jam kemudian, Kelud meletus. Dentuman keras terdengar.

"Entah itu berkaitan atau tidak, saya tidak tahu," kata Asnendar ketika ditemui di rumahnya, Kamis (20/2/2014).

Letusan Kelud juga langsung menebarkan abu dan material di desa tersebut. Menurut Zairi, hujan abu dan pasir cukup lebat saat itu. Saking lebatnya, jalan desa yang sudah diaspal seolah menjadi jalan pasir seperti di daerah pedalaman.

"Tebal mas. Hampir 5 cm pasir di jalanan. Juga di atap rumah. Pokoknya hujan abu pasir itu mulai jam 11 malam sampai Subuh," jelas pria yang kepala desa ini.

Saat ini, kondisi sudah membaik. Permukiman dan jalan sudah relatif bersih dari abu. Sebab, beberapa hari terakhir warga bergotong royong membersihkan desa.

Selopanggung disebut oleh sejarawan Belanda Harry A Poeze sebagai tempat terakhir Tan Malaka. Dalam bukunya, Poeze menyatakan pria bernama asli Sutan Ibrahim itu tewas ditembak mati pada tahun 1949. Kemudian jasad pria kelahiran 2 Juni 1897 di Suliki, Sumatera Barat itu dimakamkan di desa yang berjarak sekitar 20 km dari pusat Kota Kediri.

Namun hingga saat ini belum dapat dipastikan apakah tempat tersebut merupakan makam Tan Malaka atau bukan. Tak hanya makam, sosok tokoh kiri Asia Tenggara itu pun masih jadi kontroversi. Apakah dia layak menjadi pahlawan atau tidak, masih terus diperbincangkan.


(bdh/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads