Berharap Naga Emas Kembali ke Silang Monas

Raibnya Artefak Emas Museum Nasional

Berharap Naga Emas Kembali ke Silang Monas

- detikNews
Kamis, 20 Feb 2014 12:15 WIB
Berharap Naga Emas Kembali ke Silang Monas
TKP hilangnya empat koleksi di Museum Nasional Jakarta. (Foto - Hasan Al Habsy/detikcom)
Jakarta - Sejumlah pengunjung tampak berkeliling melihat koleksi yang ada di Museum Nasional pada Selasa (18/2) lalu. Mereka menikmati aneka benda bersejarah yang dipajang. Ada arca, guci, dan aneka peralatan musik tradisional dari beberapa daerah di Indonesia.

Sayang pengunjung hanya bisa menikmati koleksi yang ada di lantai satu saja. Sebab lantai 2 Museum Nasional gedung A masih ditutup untuk umum. Penutupan ini dilakukan sejak hilangnya empat koleksi bersejarah dari Museum Nasional pada Rabu 11 September 2013 lalu.

Dua tangga yang saling berhadapan sebagai penghubung ke lantai dua dipasangi pagar pembatas, sehingga pengunjung tak bisa melihat ke atas. Di lantai 2 inilah sebelumnya empat koleksi yang hilang dipamerkan.

Tak hanya pengunjung bahkan pegawai di Museum Nasional pun tak boleh naik ke lantai 2. Seorang petugas keamanan yang ditemui detikcom mengaku tak mengetahui kondisi di lantai 2 saat ini.

Informasi yang dia peroleh saat ini di lantai 2 tengah dilakukan renovasi. Dia mengaku juga tidak mengetahui apakah garis polisi masih dipasang di tempat kejadian perkara hilangnya empat koleksi museum tersebut.

“Kami juga gak tahu sudah dicopot atau belum (garis polisi), karyawan juga gak boleh masuk. Kan untuk TKP dan renovasi juga,” kata petugas keamanan yang tak mau disebut namanya tersebut.

Polisi terus mengusut kasus pencurian empat koleksi Museum Nasional. Namun menurut Juru Bicara Kepolisian Daerah Metro Jakarta, Komisaris Besar Rikwanto hingga kini belum ada satu pun tersangka dalam kasus ini.

Kabar tentang kasus pencurian empat koleksi Museum Nasional Jakarta itu pun seperti tak terdengar lagi. Bahkan sejumlah warga mengaku tidak mengetahui raibnya empat benda bersejarah dari museum tersebut.

Helda (23 tahun) misalnya, baru mengetahui hilangnya empat koleksi museum tersebut saat berbincang dengan detikcom, Selasa (18/2) lalu. “Baru denger sekarang. Kok bisa hilang begitu ya, kan ada yang jaga di situ. Saya baru pertama kali ke sini,” kata mahasiswi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Aisyiah, Yogjakarta ini kepada detikcom di Museum Nasional.

Perempuan asal Banten ini hanya bisa berharap kasus pencurian itu bisa segera terungkap, dan barang yang hilang bisa dikembalikan. Dia pun berpesan agar ke depan agar sistem keamanan di Museum Nasional diperketat lagi.

Lain lagi dengan Yogi Nobrian (21 tahun). Mahasiswa Universitas Jayabaya Jakarta ini mengaku sudah mendengar kabar hilangnya empat koleksi Museum Nasional. Hanya dia heran setelah hampir setengah tahun sejak kejadian, polisi belum bisa menemukan pelaku pencurian.

Rasa penasaran tentang hilangnya benda–benda sejarah tersebutlah yang menjadi alasan Yogi mengunjungi Museum Nasional pada Rabu (19/2) kemarin.“Penasaran sama yang ada di dalam sini, dan penasaran sama kejadian hilang empat koleksi benda itu,” kata warga Mangga Besar, Jakarta ini kepada detikcom.

Empat benda bersejarah yang hilang dari Museum Nasional, yakni Lempeng Naga Mendekam Berinskipsi, Lempeng Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup (Cepuk), dan Lempeng Harihara.

Keempat lempeng emas koleksi Museum Nasional tersebut ditemukan pada abad 18. Seluruhnya merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno pada abad 10 Masehi.

Helda, dan Yogi berharap Lempeng Naga berlapis emas dan tiga koleksi lainnya bisa dikembalikan ke Museum Nasional, yang letaknya persis di samping tugu Monumen Nasional (Monas) itu.


(erd/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads