“Jumat kemarin juga begini. Kok gini lagi ya, kenapa nih mesin,” kata teknisi yang minta namanya ditulis KJ itu saat ditemui detikcom di Pool Transjakarta, Cawang, Selasa (18/2) kemarin.
Mesin pendingan bus yang kini dia tangani sebenarnya sudah bermasalah sejak tiga hari lalu, dan langsung diperbaiki. KJ pun lega, karena setelah diperbaiki mesin pendingan tak lagi bocor. Namun dia tidak menyangka kerusakan serupa bakal terjadi lagi untuk bus gandeng yang sama.
KJ pun terpaksa harus repot sampai malam karena giliran dia serta dua temannya yang jaga malam kemarin. Dia merasa bingung karena bus yang rusak mesin pendinginnya tersebut tergolong anyar, sebab baru datang sebulan lalu.

Manajemen tidak mau persoalan kerusakan AC mengganggu masalah operasional. Kalau kerusakan tidak betul, bagian teknisi yang bakal kena semprot. Padahal, kalau dilihat yang salah adalah kualitas bus.
Menurut KJ, dalam sepekan ini sudah ada sekitar enam bus baru yang diparkir sementara untuk diperbaiki. Kerusakan beraneka macam, mulai dari AC tidak dingin dan pintu penutup yang sering macet.
“Kami juga keder lah. Ini bus baru tapi kok begitu dah ada yang karatan di aki sama pelek rodanya. Tapi, satu-satu sudah beres keluar, ya tinggal ini balik lagi,” sebutnya.
Cara perawatan setiap bus baru menurut KJ berbeda tergantung kondisi serta jarak tempuh bus. Bila bus memang ada gangguan mesin dan jarak tempuhnya sudah banyak bakal langsung diservis.
Namun, untuk bus yang tidak rusak hanya dicek mesinnya begitu sampai di pool. Begitu juga sebelum berangkat beroperasi, tim mekanik harus mengecek agar tidak sampai kejadian mogok di tengah jalan. “Jangan sampe mogok lah. Nanti kita yang kena semprot,” sebutnya.
Berdasarkan pengamatan, beberapa bus lama banyak yang diparkir karena sudah rusak parah. Armada lama ini sudah diganti dengan bus baru. Adapun dari jenis bus baru ada dua unit unit bus gandeng yang diparkir di pool karena mengalami gangguan. Persoalan pendingin udara dan mesin mogok jadi masalahnya.
Menurut salah seorang mekanik, dua bus ini besok sudah bisa beroperasi karena kerusakannya tidak terlalu parah. Dilihat dari bodi, dua bus untuk koridor IX ini tidak masalah karena masih mulus. Begitupun dalam interior bus yang masih terlihat bersih dan rapi.
Hanya beberapa bagian lantai terlihat kotor karena injakan penumpang. Tapi, kalau diperhatikan di bagian pelek roda, ada noda karat yang begitu banyak. “Kalau karat itu begitu datang memang sudah ada,” kata dia.
Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta Pargaulan Butarbutar mengatakan, soal perawatan Transjakarta, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Agen Tunggal Pemegang Merek. Khususnya untuk armada bus yang baru datang.
Sementara terkait proses pembelian armada, dia menolak memberikan komentar. “Saya engak tahu proses impornya bagaimana? Kalau bekas atau baru itu kan perlu penelitian,” kata mantan Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara itu.
(hat/erd)











































