"Korban panik karena saat sedang berduaan, rekan-rekan penyewa datang. Korban lari ke belakang balkon dan terpeleset sehingga jatuh," jelas Kapolsek Tebet Kompol I Ketut Sudarma, saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (18/2/2014).
Berikut kronologi jatuhnya Ujang:
Senin (17/2)
- Pukul 23.30 WIB
Ujang yang juga tekhnisi di apartemen itu datang ke tempat Vitalia. Di apartemen itu dia sudah ditunggu pacarnya yang juga pembantu Vitalia, Nuraeni.
Vitalia dan rekan-rekannya berada di luar apartemen sedang ada acara. Ujang bisa masuk ke dalam tanpa kartu akses karena dia tekhnisi.
"Nuraeni waktu diperiksa mengaku hanya duduk-duduk saja ngobrol di ruang tamu," jelas Ketut.
Selasa (18/2)
- Pukul 01.45 WIB
4 Rekan Vitalia pulang. Ujang yang masih di dalam apartemen panik dan segera berlari ke belakang. Dia melompat ke balkon dan hendak kabur. Tapi, dia terpeleset dan jatuh dari lantai 22. Kepalanya pecah, kaki dan bahunya patah.
"Jadi nggak benar kalau 4 orang rekan Mbak Vitalia itu sempat menakut-nakuti korban dan mengunci korban di dalam kamar," terang Ketut.
- Pukul 02.00 WIB
Polisi datang setelah dikontak pihak keamanan. Polisi segera melakukan olah TKP dan memasang garis polisi.
Saat itu Vitalia sudah dikontak rekan-rekannya dikabarkan soal peristiwa ini. Vitalia menurut Ketut masih ada kegiatan di luar.
Jenazah Ujang kemudian dibawa dengan ambulans ke RSCM. Pihak kepolisian melakukan pemeriksaan pada saksi-saksi.
- Pukul 07.00 WIB
Saksi yang diperiksa tak hanya Nuraeni dan Vitalia, tetapi 4 rekan Vitalia juga ikut diperiksa. Pengakuan sementara dari rekan-rekan Vitalia itu, mereka mengaku tak menakut-nakuti korban dan mengunci korban di dalam kamar.
"Mba Vita sudah diperiksa sebagai saksi, kemudian 1 rekannya. 3 Orang lagi masih diperiksa," terang Ketut.
- Pukul 11.00 WIB
Polisi masih menunggu kedatangan keluarga korban di RSCM untuk izin visum. Korban berasal dari Cianjur.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan, dalam pengembangan," tutupnya.
(ndr/mad)