"Setiap kelurahan ada CS (cleaning service). Kenapa masih ada 4.500an nama yang pekerja lepas? Itu pertanyaan kita. Anda ada cleaning service tapi kenapa masih siapkan orang begitu banyak, nggak bisa jawab," kata Wakil Gubernur DKI, Basuki T Purnama di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Senin (17/2/2014).
Ia mencurigai nama pekerja tersebut adalah pengangkut sampah di lapangan dari pengelola swasta. Hal ini tetap disebabkan dari total 4.000 pekerja kontrak yang masuk dalam anggaran APBD DKI 2014 milik dinas kebersihan, hanya 2.500 orang yang memiliki data diri yang lengkap.
"Saya lagi cek jangan-jangan orang-orang yang harus kita bayar ini orangnya swasta. Kesannya seolah-olah masih swasta itu orang baru kita rekrut tapi hanya 2.500an yang ada alamat dan nomor telepon. Kita lagi cek ada apa," ungkapnya.
Pembersihan sampah di Jakarta saat ini masih tetap dilakukan oleh pihak swasta. Sesekali, masih nampak petugas dari SOR, salah satu perusahaan swasta yang bertugas mengangkut sampah.
Permasalahan sampah di DKI memang tak kunjung selesai. Pemutusan swastanisasi sampah di tahun 2013 tak langsung menyelesaikan masalah sampah. Salah satunya dengan pengadaan 200 truk sampah yang tak disetujui oleh DPRD.
(bil/mad)