"Iya tepatnya era muda, peduli. Trend pemilih bakal berubah, pemilih nggak butuh senioritas dan tua semata jika absen mengurus publik," kata Wasekjen PD Ramadhan Pohan, kepada detikcom, Senin (17/2/2014).
Masyarakat, menurut Ramadhan, membutuhkan capres yang masih muda dan kaya dengan ide-ide besar. Sehingga bisa menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat.
"Karena mereka harus blisikan keluar masuk kabupaten, kota dan kampung-kampung. Ini butuh fisik fit lincah dan semangat yang membara. Menjumpai ke kantong-kantong masyarakat yang jarang medannya berat. Harus naik motor jalan kaki dan siap begadang di rumah rakyat," kata Ramadhan.
Sebenarnya banyak tokoh alternatif dianggap pantas nyapres di 2014. Semakin banyak kalangan yang memunculkan tokoh alternatif yang dinilai dirindukan rakyat.
Salah satunya, lima orang tokoh nasional yang bergabung dalam sebuah gerakan sipil bernama Komunike Bersama Peduli Indonesia. Gerakan ini muncul dan menantang 19 nama untuk mau maju dalam bursa capres dan cawapres RI 2014. Kelima tokoh tersebut adalah Salahuddin Wahid, Komaruddin Hidayat, Ikrar Nusa Bhakti, Jusuf Wanandi, dan Hamdi Muluk.
Berikut capres alternatif yang dinilai layak maju di 2014 oleh mereka:
Birokrat (Kepala Daerah)
1. Tri Rismaharini (Walikota Surabaya)
2. Ridwan Kalim (Wali Kota Bandung)
3. Nurdin Abdullah (Bupati Bantaeng)
4. Suyoto (Bupati Bojonegoro)
5. Rustriningsih (Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah)
Pemimpin Bisnis (CEO)
1. Dr Tahir (Founder Mayapada Group)
2. Agung Prasetyo (CEO Kompas Gramedia Group)
3. Chairul Tanjung (CEO CT Corp)
4. Beti Alisyahbana (ex CEO IBM Asia Pasifik)
5. Emirsyah Satar (CEO Garuda Indonesia)
6. Ignasius Jonan (CEO KAI)
7. Sudhamex (CEO Garuda Food)
8 Sri Mulyani (Direksi World Bank)
Penggiat Sosial
1. Jusuf Kalla (Mantan Wakil Presiden RI/ Ketua PMI)
2. Tri Mumpuni (Wirausaha Sosial)
3. Khofifah Indar Parawansa (Ketua Umum PP Muslimat NU)
Intelektual (Akademisi)
1. Imam Prasodjo
2. Faisal Basri
3. Onno Purbo
(van/try)











































