Letusan Dahsyat Gunung Kelud dari Masa ke Masa

Letusan Dahsyat Gunung Kelud dari Masa ke Masa

- detikNews
Jumat, 14 Feb 2014 15:22 WIB
Letusan Dahsyat Gunung Kelud dari Masa ke Masa
(Foto: Alif/pasangmata.com)
Jakarta - Gunung Kelud yang terletak di Jawa Timur meletus pada Kamis (13/2) malam. Letusan dasyat ini menyebabkan dampak yang luas.

Abu vulkanik dari Gunung Kelud ini jatuh tak hanya di wilayah sekitar Jawa Timur. Masyarakat Solo hingga Yogyakarta ikut merasakan hujan abu vulkanik Gunung Kelud.

Gunung Kelud memiliki sejarah erupsi yang panjang. Ribuan jiwa telah menjadi korban dari dahsyatnya letusan gunung yang namanya dalam Bahasa Jawa berarti 'sapu' ini.

(Foto: Alif/pasangmata.com)

Letusan 1586

(Foto:Iustrasi/detikFoto)
Menurut surat kabar The Age yang terbit sejak tahun 1854, letusan Gunung Kelud menyebabkan lebih dari 10.000 orang meninggal dunia.

Gunung Kelud memiliki tiga puncak yakni Puncak Kelud yang merupakan puncak tertinggi terletak di timur laut kawah, Puncak Gajahmungkur di sisi barat dan Puncak Sumbing di sisi selatan.

Letusan 1586

(Foto:Iustrasi/detikFoto)
Menurut surat kabar The Age yang terbit sejak tahun 1854, letusan Gunung Kelud menyebabkan lebih dari 10.000 orang meninggal dunia.

Gunung Kelud memiliki tiga puncak yakni Puncak Kelud yang merupakan puncak tertinggi terletak di timur laut kawah, Puncak Gajahmungkur di sisi barat dan Puncak Sumbing di sisi selatan.

Letusan 1919 Menewaskan 5.160 Orang

(Foto: Alif/pasangmata.com)
Letusan Gunung Kelud pada tahun 1919 termasuk yang paling mematikan. Saat itu, sebanyak 5.160 jiwa meninggal dunia dan 15.000 hektar lahan rusak akibat aliran laharnya.

Banjir lahar dingin saat itu menyapu kawasan permukiman warga. Aliran lahar saat letusan gunung 1919 mencapai 38 km.

Setelah letusan ini, dibangunlah sistem terowongan pembuangan kawah yang selesai pada 1926. Enam terowongan kemudian juga dibangun untuk mempertahankan volume danau kawah agar tetap 2,5 juta meter kubik.

Letusan 1919 Menewaskan 5.160 Orang

(Foto: Alif/pasangmata.com)
Letusan Gunung Kelud pada tahun 1919 termasuk yang paling mematikan. Saat itu, sebanyak 5.160 jiwa meninggal dunia dan 15.000 hektar lahan rusak akibat aliran laharnya.

Banjir lahar dingin saat itu menyapu kawasan permukiman warga. Aliran lahar saat letusan gunung 1919 mencapai 38 km.

Setelah letusan ini, dibangunlah sistem terowongan pembuangan kawah yang selesai pada 1926. Enam terowongan kemudian juga dibangun untuk mempertahankan volume danau kawah agar tetap 2,5 juta meter kubik.

Letusan Tahun 1990, Berlangsung Selama 45 Hari

(Foto: Alif/pasangmata.com)
Letusan Gunung Kelud yang terjadi pada tahun 1990 berlangsung selama 45 hari yakni 10 Februari 1990 hingga 13 Maret 1990.

Saat itu, Gunung Kelud mengeluarkan 57,3 juta meter kubik material vulkanik. Lahar dingin mengalir hingga 24 km. Lahar mengalir dari danau kawah melalui 11 sungai.

Letusan ini sempat menutup terowongan Ampera yang dibangun pada sekitar tahun 1966. Terowongan ini kemudian dinormalisasi dan selesai pada tahun 1994.

Letusan Tahun 1990, Berlangsung Selama 45 Hari

(Foto: Alif/pasangmata.com)
Letusan Gunung Kelud yang terjadi pada tahun 1990 berlangsung selama 45 hari yakni 10 Februari 1990 hingga 13 Maret 1990.

Saat itu, Gunung Kelud mengeluarkan 57,3 juta meter kubik material vulkanik. Lahar dingin mengalir hingga 24 km. Lahar mengalir dari danau kawah melalui 11 sungai.

Letusan ini sempat menutup terowongan Ampera yang dibangun pada sekitar tahun 1966. Terowongan ini kemudian dinormalisasi dan selesai pada tahun 1994.

Letusan 13 Februari 2014

(Foto: Alif/pasangmata.com)
Aktivitas Gunung Kelud kembali meningkat sejak akhir 2013. Aktivitas gunung ini sebelumnya terjadi pada November 2007. Saat itu, aktivitas kegempaan meningkat dan diakhiri dengan erupsi efusif yakni peristiwa keluarnya magma dalam bentuk lelehan lava.

Lava itu akhirnya membentuk kubah lava dan melenyapkan danau kawah yang sebelumnya ada.

Pada 10 Februari 2014, status Gunung Kelud meningkat menjadi siaga dan meningkat lagi menjadi awas pada 13 Februari 2014 pukul 21.15 WIB.

Aktivitas vulkanik Gunung Kelud meningkat yang didominiasi gempa vulkanik dangkal (VB) dan vulkanik dalam (VA). Letusan pertama terjadi pada pukul 22.50 WIB.

Gunung Kelud memuntahkan sejumlah material setinggi 17 km. Dari catatan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), semalam erupsi berlangsung sekitar tiga jam dengan jumlah material yang dimuntahkan sekitar 100 juta hingga 120 juta meter kubik.

PVMBG mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Kelud dalam radius 10 km. Hingga kini statusnya masih di level 4, yaitu awas.

Letusan 13 Februari 2014

(Foto: Alif/pasangmata.com)
Aktivitas Gunung Kelud kembali meningkat sejak akhir 2013. Aktivitas gunung ini sebelumnya terjadi pada November 2007. Saat itu, aktivitas kegempaan meningkat dan diakhiri dengan erupsi efusif yakni peristiwa keluarnya magma dalam bentuk lelehan lava.

Lava itu akhirnya membentuk kubah lava dan melenyapkan danau kawah yang sebelumnya ada.

Pada 10 Februari 2014, status Gunung Kelud meningkat menjadi siaga dan meningkat lagi menjadi awas pada 13 Februari 2014 pukul 21.15 WIB.

Aktivitas vulkanik Gunung Kelud meningkat yang didominiasi gempa vulkanik dangkal (VB) dan vulkanik dalam (VA). Letusan pertama terjadi pada pukul 22.50 WIB.

Gunung Kelud memuntahkan sejumlah material setinggi 17 km. Dari catatan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), semalam erupsi berlangsung sekitar tiga jam dengan jumlah material yang dimuntahkan sekitar 100 juta hingga 120 juta meter kubik.

PVMBG mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Kelud dalam radius 10 km. Hingga kini statusnya masih di level 4, yaitu awas.
Halaman 2 dari 10
(sip/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads